Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengeluarkan pesan menantang kepada komunitas internasional, ia menantang Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghentikan negara apartheid mencapai “kemenangan total” di Gaza.
“Tidak ada yang akan menghentikan kami-tidak Den Haag, tidak ada poros kejahatan dan tidak ada orang lain,” kata pemimpin sayap kanan Likud itu menggunakan akun X resmi Perdana Menteri Israel untuk menandai 100 hari pemboman Israel di Gaza.
“Kami melanjutkan perang sampai akhir, sampai kemenangan total,” ujarnya.
Pria berusia 74 tahun itu mengeluarkan pernyataan menantangnya hanya sehari setelah ICJ di Den Haag mendengarkan kasus Afrika Selatan melawan Israel yang melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
. “Kami akan memulihkan keamanan di selatan dan utara [Israel],” tambahnya.
Netanyahu menggambarkan Afrika Selatan sebagai “serangan munafik” sebelum, yang bisa ditebak, memicu Holocaust Nazi.
Serangan Hamas, katanya, “muncul dari abu Holocaust, atas perintah mereka yang datang untuk melakukan Holocaust lagi terhadap orang-orang Yahudi.”
Dengan melakukan hal ini, Netanyahu mengabaikan nasihatnya sendiri dan nasihat para pendukung negara pendudukan Israel, untuk tidak membuat perbandingan dengan pembantaian enam juta orang Yahudi oleh Nazi di Eropa yang disebut holocaust.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Perbandingan semacam itu bahkan dianggap sebagai anti-Semitisme menurut definisi International Holocaust Remembrance Alliance (IHRA) yang sangat kontroversial mengenai rasisme anti-Yahudi yang disukai oleh Israel dan kelompok lobi Zionis.
Menyamakan orang Yahudi dengan negara Israel juga dianggap anti-Semit menurut IHRA, namun hal ini tidak menghentikan Israel dan para pendukungnya untuk membandingkan serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober dengan serangan Nazi dan menyamakan Israel dengan semua orang Yahudi.
Seperti yang dikemukakan banyak orang, definisi tersebut dibuat terutama untuk membungkam kritik terhadap negara pendudukan Israel tdan ideologi rasis Zionisme.
Netanyahu kemudian mengklaim Kanselir Jerman Olaf Scholz melihat gambar serangan Hamas dan menyebut gerakan perlawanan tersebut sebagai “Nazi baru”. Perdana Menteri Israel itu telah diperiksa faktanya oleh X untuk klaim palsu tersebut.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
“Kanselir Olaf Scholz dari Jerman tidak pernah mengatakan hal itu,” koreksi tim catatan komunitas situs media sosial tersebut. Kalimat ini diucapkan oleh Benjamin Netanyahu ketika Scholz mengunjungi Israel setelah serangan 7 Oktober. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)