Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu Tolak Kunjungan Menlu Swedia

Rana Setiawan - Rabu, 14 Desember 2016 - 10:53 WIB

Rabu, 14 Desember 2016 - 10:53 WIB

357 Views

Menteri Luar Negeri Swedia, Margot Wallstrom (Foto: National News Agency)

Menteri Luar Negeri Swedia, Margot Wallstrom (Foto: National News Agency)

Ramallah, 14 Rabi’ul Awwal 1438/14 Desember 2016 (MINA) – Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menolak bertemu dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Swedia, Margot Wallstrom, yang dijadwalkan bertemu besok.

Menurut Koran Israel Haaretz, Wallstrom akan tiba di Tel Aviv pada Kamis (15/12), namun dipastikan tidak ada pejabat Israel yang menyambut, mengklaim langkah ini karena konflik penjadwalan, tetapi sumber informasi lain mengkaitkan posisi Swedia pro-Palestina.

Menlu Swedia tidak akan bertemu dengan para pejabat Israel manapun selama dia tinggal, otoritas pendudukan secara efektif memboikot dia atas pernyataan kontroversialnya tentang konflik Israel-Palestina, demikian PNN melaporkannya yang dikutip MINA, Rabu.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan kepada Haaretz bahwa saat Wallstrom telah mengulurkan waktu untuk mengatur pertemuan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan menteri lainnya, ia telah diberitahu bahwa ini tidak akan mungkin karena pertimbangan jadwal.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Tetapi pejabat Israel yang tidak mau disebutkan namanya menambahkan bahwa Israel yang tidak tertarik dalam pertemuan dengan Wallstrom karena posisi pemerintahnya pada konflik serta komentarnya belakangan ini.

“Kami telah mencapai kesimpulan bahwa tidak ada satu pejabat pun untuk diajak bicara dan tidak ada yang perlu dibicarakan,” katanya.

Margot Wallstrom (61), seorang politisi Sosial Demokrat  Swedia telah berulang kali mengungkapkan kemarahannya kepada Israel, dimulai dengan pengakuan Swedia kepada negara Palestina berdaulat tak lama setelah ia menjadi menteri luar negeri Oktober 2014 lalu.

Dalam salah satu pidatonya, dia mengidentifikasi konflik Israel-Palestina sebagai salah satu faktor yang menjelaskan mengapa “ada begitu banyak orang yang telah menjadi radikal.”

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Pada Desember tahun lalu dia menyerukan Israel untuk menghentikan apa yang disebutnya “eksekusi di luar hukum” terhadap pemuda Palestina anti-penjajahan yang menyerang membawa pisau, menindaklanjuti dengan permintaan untuk penyelidikan “menyeluruh”  atas pembunuhan warga Palestina oleh tentara pendudukan Israel. (T/R05/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

http://english.pnn.ps/2016/12/13/netanyahu-boytcotting-visiting-pro-palestinian-swedish-fm/

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda