Yerusalem, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan rincian perjanjian “bersejarah” hubungan diplomatik penuh antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) pada Kamis malam (13/8).
Dalam pidato yang disiarkan televisi di kantornya di Yerusalem, ia memuji apa yang dia sebut sebagai “era baru hubungan Israel dengan dunia Arab.”
Ia pun mengatakan, kesepakatan lain dengan negara-negara Arab akan mengikuti, demikian dikutip dari Times of Israel.
Dia juga menegaskan bahwa dia akan terus berusaha untuk memperluas kedaulatan Israel ke bagian-bagian tanah Tepi Barat, berkoordinasi dengan AS.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Namun, ia mengakui bahwa rencana aneksasinya yang sepihak untuk sementara dihentikan, sejalan dengan pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh AS, Israel dan UEA yang menetapkan bahwa Israel akan “menangguhkan” langkah tersebut.
Dalam pidato beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan terobosan tersebut di Twitter, Netanyahu mengatakan bahwa UEA, Israel, dan AS telah menyetujui “perdamaian penuh dan formal” dalam panggilan telepon hari Kamis. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza