Paris, 2 Safar 1437/14 November 2015 (MINA) – Sebagian netizen pengguna situs media sosial aktif berusaha menghubungkan serangan teror terhadap Paris Jumat malam (13/11) dengan gelombang masuknya pengungsi.
Kecurigaan itu muncul karena ada salah satu penyerang yang diklaim berpose sebagai pengungsi sebelum melakukan serangannya, Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Perancis mengalami keguncangan setelah serangkaian serangan terkoordinasi melanda Paris dengan tembakan brutal dan aksi bom bunuh diri di beberapa lokasi massa, menewaskan lebih 150 orang dan puluhan luka-luka sereius.
Tembakan dan bom menargetkan restoran, pusat seni, pusat perbelanjaan, dan Stadion Stade Perancis di mana tim sepak bola negara itu sedang menjamu timnas Jerman dalam laga persahabatan.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Kecurigaan awal pelaku serangan sementara ini berfokus pada kelompok Islamic State (ISIS/Daesh), di mana Perancis menjadi negara Eropa terdepan yang terlibat dalam membom basis-basis ISIS di Suriah.
Pada Januari, markas majalah satir Charlie Hebdo juga diserang oleh dua orang yang mengaku setia kepada Al-Qaeda. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan