Politicawave: Isu Hoax Makin Besar, Berbahaya, Pecah-Belah Bangsa

Jakarta, MINA – Lembaga survei Politicawave merilis hasil survei yang dilakukan di media sosial pada 28 Januari-4 Februari 2019 terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 antara pasangan Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga.

PoliticaWave memantau percakapan terkait isu yang jumlahnya semakin besar di . Isu hoax juga sangat berbahaya dan dapat memecah belah persatuan bangsa. Isu hoax juga dapat mengganggu fokus pemerintahan terpilih nanti dalam melaksanakan tugasnya.

“Menjadi tugas kita bersama untuk memperbaiki kualitas demokrasi di Indonesia, dengan mencegah hoax. Rakyat tidak boleh tertipu oleh isu hoax dalam mengambil keputusan memilih pemimpinnya,” kata pendiri Politicawave, Yose Rizal, saat memaparkan hasil surveinya soal “Capres Pilihan ”, di Jakarta, Kamis (7/2).

Menurutnya, pada Pilpres 2014 pasangan Jokowi-JK mendapat serangan hoax 7x lebih besar daripada pasangan Prabowo-Hatta. Selama proses Pilpres saat ini, PoliticaWave memantau 10 isu hoax dengan jumlah percakapan terbesar yaitu, Isu Ratna Sarumpaet, Utang Pemerintah, Kontainer Surat Suara, E-Toll dari Hutang Cina, E-KTP Palsu dari Cina, Jokowi dituduh PKI, Konsultan Asing, Ijazah SMA Jokowi palsu, 10 juta TKA Cina dan Ma’ruf Amin diganti Ahok.

“Terlihat bahwa 10 isu hoax terbesar ditujukan untuk menyerang Jokowi. Dari Pilpres 2014 sampai 2019 terlihat bahwa Jokowi adalah korban hoax politik,” ujar Yose.

Dari hasil pantauan lembaga survei itu, diperoleh sebanyak 1.899.881 total percakapan terkait kedua kandidat yang dilakukan oleh 267.059 akun. Pasangan Jokowi-Ma’ruf mengungguli Prabowo-Sandiaga pada jumlah percakapan, yakni sebesar 57.25%. Sementara Prabowo-Sandiaga meraih 42.75% percakapan. Percakapan terkait pasangan Jokowi-Ma’ruf dilakukan oleh sebanyak 61.25% akun, sementara Prabowo-Sandiaga diperbincangkan oleh sebanyak 38.75% akun.

Pada sisi sentimen percakapan, pasangan Jokowi-Ma’ruf diperbincangkan secara positif oleh netizen sebesar 80% dan percakapan negatif sebesar 20%. Sementara pasangan Prabowo-Sandiaga meraih jumlah percakapan positif sebesar 74% dan percakapan negatif sebesar 26%.

Beberapa isu positif yang ramai diperbincangkan netizen terkait pasangan Jokowi-Ma’ruf yaitu kebersamaan Jokowi dengan keluarga, deklarasi dukungan dari sejumlah pihak, pertemuan dengan ulama, pembangunan desa dan pembangunan infrastruktur.

Sedangkan isu negatif terkait pasangan Jokowi-Ma’ruf diantaranya menyangkut pemenjaraan Ahmad Dhani, kritik pernyataan Jokowi terkait propaganda Rusia, doa KH Maimun untuk Prabowo yang disampaikan di samping Jokowi, pernyataan Menkominfo “Yang gaji kamu siapa?”, dan pernyataan Walikota Semarang terkait yang melarang warga menggunakan jalan tol jika tidak mendukung Jokowi.

Terkait pasangan Prabowo-Sandiaga, beberapa isu positif diantaranya yaitu Doa KH Maimun untuk Prabowo, Kegiatan Jalan Sehat bersama Prabowo, Kegiatan Blusukan Sandiaga, Deklarasi dukungan dari sejumlah pihak serta janji tidak impor menjadi perbincangan netizen di media sosial.

Sementara isu negatifnya yaitu terkait pernyataan Prabowo yang mengkritik Kemenkeu, Tudingan sandiwara korban banjir lumpur, pernyataan Rocky Gerung terkait kitab suci fiksi, leluhur Prabowo yang menangkap Pangeran Diponegoro, dan Isu hoax terkait utang dari pendukungnya.(L/R01/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.