Nigeria, MINA – Hujan lebat dan banjir di 12 negara bagian Nigeria dianggap sebagai bencana nasional dengan hampir 200 orang tewas dan ratusan ribu lainnya terancam wabah kolera.
Badan Manajemen Darurat Nasional (NEMA) mengatakan pada hari Kamis (27/9) bahwa 199 orang tewas setelah sungai Niger dan Benue meluap.
Bencana nasional itu diumumkan di beberapa negara bagian tengah dan selatan.
PBB pekan lalu mengatakan ada lebih dari 3.000 kasus kolera yang tercatat dan 97 kematian di negara bagian Nigeria timur laut Borno dan Yobe dalam dua minggu terakhir saja.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
NEMA mengatakan dalam pembaruan terbaru bahwa banjir besar-besaran itu terjadi sejak akhir bulan lalu sehingga membuat lebih dari 286.000 orang kehilangan tempat tinggal.
NEMA menambahkan, jumlah itu diperkirakan akan meningkat jika intensitas hujan terus meningkat dalam beberapa minggu mendatang.
“Tenda, makanan, obat-obatan dan barang-barang lain seperti kelambu adalah kebutuhan prioritas para korban,” jelsa laporan itu.
Menurut Abubakar Kendehe, sekretaris jenderal Palang Merah Nigeria mengatakan, banjir itu tidak hanya menghancurkan kota-kota dan desa-desa di sepanjang sungai, tapi juga menghancurkan panen dan membunuh ternak.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Salah satu kekhawatiran terbesar kami setelah banjir besar seperti ini adalah ancaman wabah kolera dan penyakit lainnya,” Kendehe memperingatkan.
Kendehe menambahkan, surangnya sanitasi, kesehatan dan air bersih tentu saja bisa menimbulkan konsekuensi yang mematikan dan menambah hampir 28.000 kasus teridap kolera yang dilaporkan di seluruh Nigeria sejak Januari 2018 lalu.
Di wilayah Danau Chad yang lebih luas – yang terdiri atas Nigeria, Chad, dan Kamerun – lebih dari 500 orang telah meninggal karena penyakit yang terbawa air sejak awal tahun ini.
Selain banjir, Nigeria dibagian Timur Laut juga telah menjadi pusat serangan Boko Haram, yang telah menewaskan lebih dari 20.000 orang sejak 2009.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Akibat serangan Boko Haram itu, hingga kini setidaknya ada 1,8 juta orang yang masih menjadi tunawisma. Banyak juga di antara warga yang tinggal di kamp-kamp sementara sebagai akibat dari konflik. (T/RS3/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu