Jakarta, 18 Rabiul Akhir 1437/28 Januari 2016 (MINA) – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, nilai investasi tekstil yang masuk ke Jawa Tengah selama tahun 2015 tercatat mencapai Rp 4,6 triliun dengan jumlah proyek mencapai 188 proyek dan menyerap tenaga kerja sebesar 79.131 orang.
Menurutnya, hal ini menjadikan kontribusi Jawa Tengah setara dengan 56% dari total investasi tekstil di Indonesia. Provinsi Jawa Tengah juga berhasil mempertahankan predikat sebagai daerah tujuan utama lokasi realisasi investasi industri tekstil dan produk tekstil selama tahun 2015.
“Dominasi Jawa Tengah menggeser posisi Jawa Barat yang mulai nampak sejak triwulan ketiga 2015, terus meningkat hingga akhir tahun 2015,” kata Franky Sibarani dalam keterangan resminya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (28/1).
Pihaknya menyampaikan bahwa hampir seluruh realisasi investasi tekstil berada di Pulau Jawa, di luar Pulau Jawa hanya ada realisasi Rp 11 miliar di Riau dan Rp 1,5 miliar di Bali.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Ketersediaan tenaga kerja, pasar, serta sarana distribusi produk tekstil adalah faktor-faktor yang menjadi konsideran investor di sektor ini memilih Pulau Jawa sebagai lokasi investasinya,” ujar Franky Sibarani
Menurut Franky, saat ini ketersediaaan tenaga kerja di Pulau Jawa juga harus mengejar pertumbuhan investasi tekstil yang tahun 2015 mencapai 36% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Beberapa perusahaan di Jawa Tengah mulai kesulitan untuk mencari tenaga kerja, oleh karena itu, BKPM inisiatif melakukan program penciptaan lapangan kerja yang bekerjasama dengan pondok pesantren, SMK, dan akademi,” katanya. (L/P010/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah