Jakarta, MINA – Relawan lembaga medis kegawatdaruratan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Ir. Nur Ikhwan Abadi mengatakan, secara struktur bangunan tidak mungkin Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza memiliki terowongan.
Hal itu disampaikan Nur Ikhwan untuk membantah tuduhan Israel bahwa RSI memiliki terowongan yang digunakan Hamas berlindung dan mempersiapkan peperangan melawan tentara mereka.
“RSI tidak mungkin memiliki terowongan. Saya mengawal pembangunan RSI sejak awal hingga akhir,” kata Nur Ikhwan dalam konferensi pers di kantor MER-C, Jakarta, Senin (6/11).
Nur Ikhwan Abadi adalah relawan MER-C yang bertugas mengawal pembangunan sejak awal hingga peresmian. Ia berada di Gaza sejak 2011 hingga 2016, ditugaskan MER-C mengawal pembangunan RSI hingga selesai.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Sementara itu, presidium MER-C, dr Hendry Hidayatullah mengatakan, keberadaan RSI di Gaza murni untuk kemanusiaan, bukan untuk membantu pihak manapun dalam melakukan peperangan.
“Misi MER-C adalah netral, untuk semua golongan. MER-C memberikan bantuan kepada yang paling membutuhkan,” ungkapnya.
Anggota presidlum lainnya, dr Arief Rahman nengatakan, saat ini RSI sudah kehabisan bahan bakar. Maka, MER-C menyeru kepada dunia internasional untuk dapat membantu agar rumah sakit di Gaza dapat beroperasi dengan ketersediaan bahan bakar, obat-obatan dan lainnya.
“Jika Israel menuduh bahwa di RSI ada terowongan untuk Hamas, itu adalah berita bohong,” katanya menegaskan. (L/P2/P1)
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Mi’raj News Agency (MINA)