Jakarta, MINA – Nur Rohim, Wali Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Jawa Tengah, mengajak Muslimin di Indonesia di masing-masing kota atau setiap provinsi, mengadakan long march dengan turun ke jalan sebagai bentuk rasa kepedulian kepada Palestina.
“Meski kita tidak sampai ke Palestina, namun dengan melakukan long march dan orasi, sama halnya dengan memberikan support kepada warga Palestina,” ujarnya saat dihubungi MINA, Senin malam (2/4). Sementara di Jakarta, Selasa siang (3/4), Aqsa Working Group (AWG), sebuah lembaga di lingkungan Jama’ah Muslimin, mengadakan Long March Bela Palestina
Ia juga mengatakan, aksi Great Return March (GRM) yang dilakukan warga Palestina di Tanah Palestina mulai (30/3) yang lalu adalah langkah yang memberikan dampak sangat drastis meski tidak menggunakan senjata, hingga membuat Israel ketakukan.
“GRM yang diikuti ribuan warga Palestina ini memiliki dampak ketakutan besar bagi Israel walaupun warga Palestina tidak bersenjata. Apa buktinya, adalah respon Israel yang sangat brutal dalam menyikapi aksi warga Palestina, sampai menembakkan senjata yang mematikan. Nah ini menunjukkan ketakutan Zionis Israel kepada warga Palestina,” paparnya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Ia pun sangat mendukung gerakan GRM. Menurutnya gerakan ini harus digelorakan selalu agar dunia tidak menutup mata bahwa warga Palestina sedang dizhalimi Yahudi Israel.
“Kalau kita (Muslim Indonesia) melakukan aksi turun ke jalan, maka akan semakin membangkitkan semangat warga Palestina untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah Zionis Israel. Dan saya berharap gerakan ini menjadi inspirasi untuk dunia, tidak hanya di Palestina, tapi negeri-negeri Muslim dalam bentuk kegiatan yang sama bisa long march, orasi atau bisa aksi nyata,” harapnya.
“Dan Insya Allah kami di Jawa Tengah juga akan mengadakan long march. Saat ini kami sedang koordinasi dengan rekan-rekan bagaimana kita mendukung aksi-aksi damai Palestina, minimalnya kita memanjatkan doa untuk Palestina,” tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, orang Israel mencoba menguasai tanah Palestina dengan paksa, sehingga warga Palestina ke luar dari tanah miliknya.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
“Orang Israel menjajah Palestina dengan paksa, maka orang Palestina pada keluar, karena terusir. Sebenarnya niat mereka (orang palestina) hanya mencoba untuk kembali ke tanah airnya sendiri yang hak sahnya. Karena tempat orang palestina memang disitu, berarti mereka ingin menuntut haknya. Bukan meminta hal yang lain,” paparnya.
Akibat reaksi Israel terhadap aksi GRM warga Palestina di Gaza sejak Jumat (30/3) lalu hingga kini menyebabkan korban sebanyak 17 syahid dan lebih dari 1.416 orang terluka oleh penembakan militer Israel, di antaranya 179 anak-anak, 37 wanita.
“Israel harus bertanggung jawab atas peristiwa itu, warga sipil bisa meninggal sampai syahid. Inikan melanggar peraturan internasional, warga sipil tidak boleh di bunuh apalagi pribumi,” imbuhnya. (L/R10/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)