Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Aktivis pemuda, Nurhadis menegaskan, Al-Aqsha itu Extra Ordinary (luar biasa), maka untuk membebaskannya dari Israel-pun perlu usaha yang Extra Ordinary.
Hal itu disampaikannya saat mengisi Kajian rutin pemuda di Komplek Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Kamis (4/2) malam.
Ia menjelaskan, ada tiga hal yang menjadi dasar bahwa Al-Aqsa itu extra ordinary.
Pertama, Masjid Al-Aqsa adalah kiblat pertama umat Islam.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Dasar kedua, Al-Aqsa merupakan salah satu dari dua masjid yang Allah sebutkan di dalam Al-Quran, yakni Masjidil Haram dan Masjid Al-Aqsa,” katanya.
Adapun dasar yang ketiga, Al-Aqha merupakan salah satu masjid yang oleh Rasulullah diperbolehkan berusaha semaksimal mungkin jika ingin traveling ke tiga tempat yakni Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al-Aqsa.
“Ketiga dasar itu cukup bagi kita untuk menyatakan bahwa Al-Aqsa itu sesuatu yang luar biasa, maka apakah untuk membebaskan sesuatu yang luar biasa itu cukup dengan persiapan yang biasa? Tentu persiapan yang luar biasa,” tegasnya.
Ia menjelaskan, semua perlu mempersiapkan diri dengan Mastatho’tum (semampumu) tapi perlu difahami makna semampumu itu adalah usaha maksimal kita.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Kalau kita merasa lelah, ya mereka musuh-musuh Islam juga lelah. Mereka melakukan upaya maksimal. Lihat bagaimana Theodore Hertzl sampai mati muda karena hampir setiap hari begadang merumuskan asas berdirinya negara illegal Israel dengan bukunya Der Judenstaat. Kalau kita tidak melakukan upaya maksimal, maka sulit bagi kita membebaskan Masjid Al-Aqsa,” ujarnya.
Karenanya, kata Nurhadis, kadang diperlukan orang-orang dengan ide gila untuk mewujudkan sebuah misi al-fatih yang besar.
“Kita lihat bagaimana Muhammad Sultan Al-Fatih memimpin pasukannya dalam misi pembebasan Konstantinopel. Dia keluarkan ide gila dengan menaikkan perahu-perahunya ke atas gunung untuk nyebrang. Ini kan kalau makmumnya gak gila, ya gak akan mungkin makmumnya taat dengan pemimpin gilanya itu,” katanya.
“Kalau kemudian kita tidak melakukan usaha yang extra ordinary, apakah Al-Aqsa tidak terbebas? Al-Aqsa akan tetap terbebas, namun oleh orang yang usahanya extra ordinary. Allah lihat sudah mampu belum kita pemuda ini untuk membebaskan Al-Aqsa,” katanya.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Maka, Nurhadis berpesan kepada para pemuda untuk terus mempersiapkan aqidah, fisik dan mental, jika punya keinginan untuk membebaskan Masjid Al-Aqsa.
“Tingkatkan aqidah, kemampuan bahasa dan sebagainya, sehingga Allah rasa kita mampu, ditunjuk oleh Allah untuk membebaskan Al-Aqsa. Saya berharap kita semua di majelis ini diberikan kesempatan untuk shalat di Masjid Al-Aqsa,” ucapnya.
Kajian Pemuda Kampung Al-Muhajirun ini merupakan kajian rutin yang diadakan sepekan sekali pada malam Jum’at. Pemuda Karang Taruna, bersama unsur pemuda lain seperti mahasiswa ikut kajian yang dilaksanakan bergilir dari rumah ke rumah ini.
Di Kampung Al-Muhajirun ini terdapat Pesantren yang disebut Pesantren Masyarakat. Karena Pesantren punya peran edukasi tidak hanya untuk santri tapi juga kepada masyarakat sekitar. Begitu juga masyarakatnya berperan dalam proses pendidikan santri, sehingga masyarakat juga sebagai guru, sekaligus sebagai pagar bagi santrinya. (L/R12/B03/P1).
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA).