Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Nurhadis, Kepala Biro Sumatera Kantor Berita MINA (Miraj News Agency) mengatakan, para santri harus mewaspadai dampak negatif gadget dan media sosial.
Hal itu disampaikan Nurhadis saat menyampaikan materi pada pekan khutbathul iftitah (penyambutan santri baru) yang bertempat di Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung selatan, Rabu (17/7).
Dalam materinya yang bertemakan Dampak Baik dan Buruk Media Sosial, ia menyampaikan, dewasa ini gadget memang sebagai kebutuhan bagi setiap keadaan, seperti sarana komunikasi, mempermudah mendapatkan data dan informasi dari berbagai belahan dunia.
“Hal ini memang berdampak baik bagi kelangsungan perkembangan IT (ilmu teknologi), namun akan berdampak sebaliknya jika pengelolaan gadget berada di tangan santri,” tegasnya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Ia mengatakan, dampak utama yang menyerang akan menyebabkan aspek kegiatan belajar semakin menurun, sebab mereka kehilangan konsentrasi dan daya fokus, karena terlalu sibuk dengan gadgetnya.
Ironinya, orangtua masa kini justru memberikan akses gadget dan membebaskan kegiatan surver dan gaming, tanpa adanya pengawasan dan larangan secara berkala, hal ini yang menyebabkan kecanduan hingga akut.
“Anak-anak yang kecanduan gadget, pola komunikasinya rendah, kurang dalam komunikasi dan cenderung sulit berinteraksi sosial kepada masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Sampai saat ini, kasus penyalahgunaan media sosial memang sangat memprihatinkan, di antaranya hingga terjadi tindakan pemerkosaan yang menyebabkan traumatis psikis pada korban dan orangtua korban.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Kasus matinya syaraf hingga kematian anak akibat gadget, seharusnya menjadi momok bagi para orangtua agar lebih berhati-hati dalam memilih masa depan bagi anaknya.
Beberapa dampak negatif media sosial lainnya seperti meyebabkan depresi, ketergantungan, tidak bisa mengontrol diri, dan menanamkan perilaku malas.
“Gunakan dan maksimalkan waktu kalian untuk menambah hafalan Quran dan jadilah bermanfaat bagi banyak orang” ujarnya. (L/ara/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)