Lampung Selatan, MINA – ” Ada tiga gaya kemimpinan dalam sebuah lembaga atau organisasi,” demikian Wakil Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Al-Fatah, Nurhadis.
Hal ini disampaikannya dalam acara Pelatihan Kepemimpinan bagi Pengurus Islamic Student Movement of Al-Fatah (ISMA) khusus putri yang diselenggarakan sejak Senin-Kamis (30/7-2/8) di Kompleks Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Muhajirun.
Ia menjelaskan, gaya yang pertama adalah Autocratic Leader. Di mana pemimpin memiliki kekuasaan penuh dalam mengambil keputusan dan mengarahkan. Autocratic leader juga disebut sebagai pemimpin yang diktator.
Gaya kepemimpinan yang kedua yakni, Free Rein Leader menurutnya, adalah gaya kepemimpinan dengan pola menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada bawahannya.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Dengan kata lain, pemimpin menginginkan para bawahan memiliki kemampuan tinggi untuk mengendalikan diri mereka sendiri. Orang ini biasanya terlalu percaya menyerahkan tanggung jawab kepada bawahan tanpa ada controlling,” katanya.
Dan yang ketiga yakni Participate Leader. Gaya memimpin dengan mencari pendapat atau pemikiran dari bawahan sebelum mengambil keputusan.
Menurut Nurhadis, dari ketiga gaya kepeminpinan di atas, Participate Leader adalah gaya yang paling baik digunakan. “Gaya tersebut bisa mendorong bawahannya berprestasi dan menerima tanggungjawabm” kata Nurhadis.
Namun ia juga mengatakan, terkadang pemimpin cenderung menggunkan pola Autocratic. “Memaksakanan keinginannya walaupun tidak sesuai dengan yang dibutuhkan organisasi,” katanya.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Selain itu ia mengatakan, pemimpin juga seharusnya faham ke mana arah perjuanagan organisasi.
“Kalau tidak faham arah organisasi tersebut bukan malah membawa kejayaan tetapi justeru menenggelamkan organisasi tersebut,” ujarnya.
Pelatihan kepemimpinan ini diadakan oleh Majelis Pengasuhan Santri (MPS) Pondok Pesantren Shuffah Hizbulah dan Madrasah Al-Fatah bagi pengurus Islamic Student Movement of Al-Fatah (ISMA) yang biasa disebut OSIS.
Sebanyak 34 pengurus ISMA putri mengikuti acara tersebut. (L/ism/P1).
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Mi’raj News Agency (MINA).