Yangon, 22 Muharram 1436/15 November 2014 (MINA) – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyeru pemerintah Myanmar mengakhiri diskriminasi terhadap minoritas Muslim Rohingya, Jumat (14/11), Yangon, ibukota Myanmar.
Menurutnya, minoritas Muslim di negeri itu teraniaya dan pemerintah Yangon seharusnya memberi mereka hak yang sama dengan warga lainnya, Arab News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sebagian besar dari 1,1 juta Muslim etnis Rohingya Myanmar tanpa kewarganegaraan dan hidup dalam kondisi teraniaya seperti di negara bagian Rakhine, di negara mayoritas berpenduduk Budha itu.
Sekitar 140.000 Muslim Rohingya berada di kamp-kamp pengungsi setelah terjadi bentrokan dengan etnis Rakhine Budha pada 2012 lalu.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Obama yang datang ke Myanmar untuk pertemuan puncak regional, mengatakan kepada pemerintah yang sah berdasarkan “pengakuan bahwa semua orang sama di mata hukum”.
“Diskriminasi terhadap Rohingya atau minoritas agama lain, saya pikir, tidak mencerminkan sebuah negara besar,” kata Obama dalam sebuah konferensi pers bersama pemimpin pro-demokrasi Aung San Suu Kyi di rumahnya, di pinggir danau di kota Yangon. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina