Washington, 16 Sya’ban 1437/23 Mei 2016 (MINA) – Presiden Barack Obama menegaskan pemimpin Taliban Afghanistan Mullah Akhtar Mansoor tewas oleh serangan Amerika Serikat.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin (23/5), ia menyebut kematian Mullah Mansoor menjadi “tonggak penting”.
“Kami telah menghapus pemimpin sebuah organisasi yang terus merencanakan melawan dan melepaskan serangan terhadap pasukan Amerika dan koalisi, yang berperang bersama orang-orang Afghanistan,” katanya, demikian Al-Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kepala Eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah mengatakan di Twitter sehari sebelumnya bahwa Mullah Mansoor telah tewas.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Agen mata-mata negara juga mengatakan Mullah Mansoor telah dibunuh dan sumber yang dekat dengan Mansoor mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa ia percaya dengan laporan itu.
Juru bicara Presiden Afghanistan Ashraf Ghani juga mengatakan, serangan AS tampaknya telah berhasil.
Namun, Taliban sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi meskipun beberapa pejabat kelompoknya telah membantah laporan itu.
Rumor palsu tentang kematian tokoh Taliban telah beredar sebelumnya. Pada Desember tahun lalu, pemerintah Afghanistan pernah mengatakan Mansoor tewas setelah tembak-menembak. Namun kemudian, Taliban merilis sebuah pesan audio dari Mansoor yang membantah ia telah dibunuh.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan pada Ahad (22/5) bahwa para pemimpin Pakistan dan Afghanistan telah diberitahu tentang serangan itu, tai dia tidak mengatakan tentang kematian Mullah Mansoor.
Sementara itu, wartawan Al Jazeera Kamal Hyder melaporkan dari Islamabad, pejabat Pakistan telah membantah terjadinya serangan di wilayah perbatasan mereka.
“Namun, mereka tidak mengesampingkan jika serangan itu terjadi di sisi perbatasan Afghanistan,” kata Hyder. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas