Ramallah, MINA – Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) pada Jumat (05/01) menyatakan, sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, korban luka dalam demonstrasi dan bentrokan di Palestina mencapai 56 persen dari seluruh demonstran pada tahun 2017.
“Sejak awal demonstrasi, berdasarkan sebuah data periode antara 19 Desember hingga 1 Januari, ada 14 warga Palestina terbunuh dan 4.549 orang terluka oleh pasukan Israel. Terhitung sekitar 56 persen tyang terluka dari semua selama 2017,” kata OCHA dalam pernyataannya, demikian Wafa yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Termasuk di Jalur Gaza, tiga warga sipil Palestina terbunuh oleh pasukan Israel dalam bentrokan dan demonstrasi, dan 280 terluka. Dua warga sipil lainnya meninggal karena luka yang diderita dalam kejadian serupa selama periode pelaporan sebelumnya.
Sementara itu, Musab Firas Al-Tamimi pada Rabu (03/01) seorang pemuda Palestina berusia 17 tahun ditembak mati oleh pasukan Israel dalam bentrokan saat demonstrasi di desa Deir Nidham, dekat Ramallah.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Musab menjadi remaja Palestina pertama yang terbunuh pada 2018. Musab adalah anggota keluarga Tamimi yang tinggal di desa Nabi Saleh yang berdekatan dengan desa Deir Nitham.
Sedangkan empat wanita dari keluarga Tamimi sekarang berada di dalam tahanan Israel, termasuk remaja ternama Ahed Tamimi yang berusia 16 tahun. (T/R10/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya