Jeddah, MINA – Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Hussein Ibrahim Taha dan Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit hari Selasa (25/4) membahas perkembangan terbaru di Sudan.
Selama percakapan telepon, keduanya menekankan pentingnya koordinasi dalam kerangka upaya regional dan internasional untuk meredakan krisis, serta perlunya mematuhi gencatan senjata kemanusiaan untuk pengiriman bantuan kemanusiaan, serta untuk mencapai kesepakatan. Saudi Press Agency melaporkan.
Gencatan senjata segera dan permanen dan dimulainya kembali proses perdamaian melalui dialog dan negosiasi.
Pada tanggal 15 April, pertempuran meletus antara Tentara Sudan dan Milisi Dukungan Cepat (RSF) di Khartoum dan sekitarnya. Pada hari Senin, pihak yang bertikai setuju mempertahankan gencatan senjata tiga hari untuk menghentikan kekerasan yang meningkat di negara Afrika Timur itu.
Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling
WHO melaporkan, sedikitnya 459 orang tewas dan 4.072 terluka akibat konflik bersenjata selama beberapa pekan di ibu kota Sudan, Khartoum.
Ketidaksepakatan terjadi dalam beberapa bulan terakhir antara Angkatan Darat dan RSF atas reformasi keamanan militer. Reformasi memperkirakan partisipasi penuh RSF dalam militer, salah satu isu utama dalam negosiasi oleh pihak internasional dan regional untuk transisi ke sipil, pemerintahan demokratis di Sudan. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ribuan Warga Inggris Demo Kecam Genosida Israel