Jeddah, MINA – Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengecam aksi provokatif pembakaran Al-Quran saat demonstrasi anti-Muslim yang berlangsung di Linköping, Norrköping dan kota-kota lain di Swedia.
Unjuk rasa, yang diselenggarakan oleh Partai Sayap Kanan Denmark Stram Kurs, semakin memperkuat kekhawatiran Dunia Muslim tentang tren Islamofobia yang mengkhawatirkan dilakukan oleh para pendukung ekstrem kanan, Wafa melaporkan, Selasa (19/4).
Sekretaris Jenderal mengatakan, acara tersebut merupakan manifestasi yang jelas dari pola pikir rasis dan xenofobia dari penyelenggara dan tindakan mereka bertentangan dengan semua norma dan nilai yang diterima masyarakat beradab.
Sekjen OKI menegaskan kembali keyakinannya, peristiwa provokatif tidak mencerminkan pandangan mayoritas warga Swedia dan Eropa.
Baca Juga: Gempa 6,1 SR Guncang Turki Barat
Sementara itu, Sheikh Mohammad Hussein, Mufti Agung Yerusalem, mengecam pembakaran salinan Al-Quran di Swedia, memperingatkan agar dunia internasional tidak terus diam dalam menghadapi serangan memalukan terhadap Islam dan Al-Quran ini.
Dia menekankan, perilaku menjijikkan dan menjijikkan ini mengekspresikan rasisme terhadap Islam yang dia tekankan akan mengarah pada penghasutan spiral kebencian dan kekerasan di antara orang-orang dan mendorong ke arah keadaan kekacauan dan ketegangan.
Dia memperbarui seruannya kepada negara-negara di dunia dan PBB untuk mengesahkan undang-undang yang melarang penghinaan terhadap agama dan simbol-simbolnya serta mengkriminalisasi dan menghukum siapa pun yang melakukannya. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran Tawarkan Mediasi di Saat Pakistan Serukan Dialog dengan Kabul
 




 
 
															 
								 








 
															 
															 
															 
															 
															 
															 
 
 
															 
															 
															 
															 
															



 
															 Mina Indonesia
Mina Indonesia Mina Arabic
 Mina Arabic Mina Sport
 Mina Sport Mina Preneur
 Mina Preneur