Jeddah, MINA – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) baru-baru ini meminta negara-negara anggota untuk melakukan tindakan segera dan cara yang tepat untuk melindungi warisan budaya Islam yang tersisa dari risiko kehilangan dan atau terbengkalai.
Sekretaris Jenderal OKI Dr. Yousef bin Ahmed Al-Othaimeen menyampaikan seruan tersebut dalam sebuah konferensi internasional mengenai “Tindakan Islam untuk Melindungi Warisan Budaya” yang diadakan di Istanbul, Turki, 1-2 November.
Dalam pidatonya, yang disampaikan oleh Mehla Ahmed Talebna, Dirjen Urusan Budaya, Sosial, dan Keluarga OKI, Al-Othaimeen juga menyerukan untuk mengadaptasi cara-cara melalui inisiatif dan mekanisme internasional untuk pelestarian warisan budaya secara keseluruhan.
Insiatif dibutuhkan untuk menyelamatkan dan memulihkan warisan yang terancam punah di negara-negara Islam, Arab News melaporkan.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dia meminta peserta agar mengembangkan kebijakan dan rencana budaya tentang perlindungan warisan budaya untuk diadopsi pada Konferensi Menteri Kebudayaan ke-10 yang akan diselenggarakan oleh Organisasi Islam untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (ISESCO) di Khartoum, Sudan, pada 21-23 November.
Dia menekankan OKI telah berkomitmen untuk menjadi benteng dan pelindung warisan budaya dan identitas Islam dan memberikan prioritas tertinggi untuk perlindungan warisan budaya di situs-situs suci.
Al-Othaimeen menekankan bahwa pelestarian, perlindungan, dan pengayaan warisan budaya akan berkontribusi dalam melawan distorsi citra Islam.
Baginya, Talebna mengatakan Konferensi Internasional tentang Warisan Budaya di dunia Muslim diprakarsai oleh sekretariat umum OKI dan diadopsi oleh Konferensi Islam Menteri Kebudayaan ke-9 yang diselenggarakan oleh ISESCO di Muscat, Oman.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Dia mengatakan konferensi tersebut bertujuan untuk berkontribusi dalam melindungi identitas budaya dan memori peradaban Islam dalam hal pengetahuan sejarah, ilmu pengetahuan kuno, nilai-nilai universal, gagasan arsitektur tradisional, tradisi, dan lain-lain.
“Kita perlu segera bergerak dengan tujuan menyelamatkan warisan budaya kita yang kaya,” ujarnya.
Konferensi ini diselenggarakan oleh Pusat Penelitian untuk Sejarah Islam, Seni, dan Budaya bekerjasama dengan Sekretariat Jenderal OKI dan ISECO. (T/R11/B05)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan