Astana, MINA – Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Yousef Al-Othaimeen, mengatakan, sains dan teknologi dapat mendorong pembangunan sektor sosial dan ekonomi.
Ia mengatakan dalam Konferensi Tingkat Tinggi OKI untuk KTT Sains, Teknologi dan Inovasi di ibukota Kazakhstan, Astana, Sabtu (9/9).
Sekjen OKI mengatakan, ini untuk pertama kalinya pertemuan anggota negara-negara OKI membahas sewcara khusus tema sains dan teknologi.
Ia menyebut saintek sebagai “alat pemberdayaan,” dan menjadi faktor yang mendorong pembangunan di negara-negara OKI, MINA (Mi’raj News Agency) melaporkan dari sumber Arab News.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Dalam komunike bersama KTT yang berlangsng 7-9 September itu, para menteri terkait dari negara anggota organisasi menyepakati dokumen kerja untuk sains dan teknologi OKI 2026.
“KTT itu menarik karena menekankan bahwa Islam adalah agama intelektual dan ilmiah yang berusaha membebaskan orang dari khayalan dan melawan ekstremisme,” ujar Al-Othaimeen.
Dia selanjutnya mengumumkan pengembangan dokumen organisasi tersebut, setelah melakukan diskusi intensif dengan 157 ilmuwan dan pakar teknis dari 20 negara anggota OKI.
Dia menggarisbawahi bahwa dokumen kerja tersebut memberikan gambaran menyeluruh tentang sains dan teknologi baru, dan konsekuensi sosial dan ekonominya. Dokumen tersebut juga menyebutkan prioritas dan rekomendasi khusus untuk membantu negara anggota menghadapi tantangan dalam mengembangkan standar pendidikan, memberikan kesempatan kerja bagi kaum muda, mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim, dan memperbaiki sumber daya manusia, energi dan air.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Dokumen mencakup program ilmiah yang dapat diterapkan bersama oleh banyak negara, dan agar negara-negara anggota tidak hanya bergantung pada industrialisasi,” katanya.
KTT OKI pertama bidang saintek dihadiri sejumlah kepala negara, menteri dan perwakilan dari 56 negara anggota OKI, dibuka Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev.
Indonesia mengutus Wapres Jusuf Kalla didampingi Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani serta Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata