Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

OKI Tegaskan Dukung Kashmir Tentukan Nasib Sendiri

Rudi Hendrik - Kamis, 20 Oktober 2016 - 15:00 WIB

Kamis, 20 Oktober 2016 - 15:00 WIB

260 Views

Ankara, 19 Muharram 1438/20 Oktober 2016 (MINA) – Melalui Deklarasi Ankara, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) kembali menegaskan dukungannya terhadap Kashmir untuk menentukan nasib sendiri.

OKI juga pada Rabu (19/10) menyerukan PBB agar mengirim misi pencari fakta ke Kashmir, demikian media Greater Kashmir memberitakannya yang dikutip MINA.

Menyikapi pertemuan ke-36 Komite Eksekutif Uni Parlemen OKI (PUIC) di Ankara, pembicara dari Majelis Nasional Pakistan, Sardar Ayaz Sadiq, menolak klaim pemerintah India yang menyamakan perjuangan rakyat Kashmir untuk menentukan nasib sendiri dengan terorisme.

“Deklarasi juga menyerukan resolusi sengketa (negara bagian) Jammu dan Kashmir, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan, yang menyerukan untuk plebisit bebas dan berimbang dilakukan di bawah naungan PBB,” ujar Sadiq.

Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel

Deklarasi Ankara disepakati di hari ke-103 perlawanan masyarakat Kashmir yang menuntut lepas dari kekuasaan India. Demonstrasi hampir terjadi di setiap hari sejak 8 Juli setelah dibunuhnya pemimpin muda pejuang Kashmir Burhan Wani oleh polisi India.

Korban tewas sudah lebih dari 80 orang dan korban luka lebih dari 10.000 orang warga sejak pertama perlawanan pecah di berbagai kota di wilayah lembah yang disengketakan oleh India dan Pakistan itu.

Ketegangan antara Pakistan dan India kian memanas setelah terjadi baku tembak di Jalur Kontrol (LoC), perbatasan yang membagi wilayah Kashmir kepada kedua negara yang bersengketa sejak merdeka dari Inggris pada 1947. (T/P001/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Palestina
Timur Tengah