Banda Aceh, MINA – Sekjen. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi membuka Olimpade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tahun 2019 di Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh, Senin (26/8), yang diikuti oleh 884 orang siswa SMA dan SMK dari seluruh Indonesia.
“Sebagai tuan rumah kami gembira atas kehadiran kalian semua di sini. Kami akan berupaya memfasilitasi kegiatan ini sebaik mungkin,” kata Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Sekda Aceh Muhammad Jafar.
Para atlet yang bertanding di O2SN, kata Jafar merupakan calon atlet masa depan Indonesia. Karena itu, pemerintah Aceh wajib menyambut mereka dengan baik dan memberikan pelayanan terbaik selama di Aceh.
Ia berpesan pada seluruh pelajar tersebut untuk bertanding dengan menjunjung tinggi sportivitas serta menggalang persaudaraan.
Baca Juga: Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
Jafar mengatakan, di samping prestasi akademik, prestasi di bidang non akademik juga menjadi salah satu fokus pembinaan dari pemerintah Aceh khususnya pada generasi muda. Kegiatan O2SN, kata Jafar menjadi tolak ukur sejauh mana ruang non akademik bisa menciptakan prestasi.
“Dengan ini kita bisa melihat sejauh mana hasil dari pembinaan pada anak didik,” ungkap Jafar.
Acara pembukaan dimeriahkan dengan peragaan defile para peserta dari seluruh provinsi dari seluruh Indonesia. Selain itu juga ada tarian kolosal yang dimainkan oleh 1.300 penari. Para penari memainkan gerakan tari seudati, tari ratoh jari dan saman. Selanjutnya adalah tarian yang para penarinya memakai kostum khas dari seluruh Indonesia.
Sekjen Kemendikbud, Didik Suhardi, mengatakan seremonial pembukaan O2SN di Aceh sangat meriah dan melebihi pembukaan kegiatan serupa di tahun-tahun sebelumnya. Maklum, ribuan siswa sekolah dari Bandar Aceh dan Aceh Besar memadati stadion tersebut.
Baca Juga: Piala AFF 2024: Timnas Indonesia Menang Tipis 1-0 atas Myanmar
Didik mengatakan, kegiatan O2SN menjadi sarana mencair bakat olahragawan muda yang dipersiapkan sebagai generasi emas Indonesia. “Mereka akan menjadi anak yang hebat, berkarakter dan punya kemampuan tinggi untuk menyongsong Indonesia emas di tahun 2045.”
Lewat olahraga, Didik berharap timbul nasionalisme yang tinggi dan kesetiakawanan antar-sesama anak bangsa. “Kita berbeda, Indonesia adalah satu. Anak Papua boleh hidup di Aceh, anak Aceh boleh hidup di Jawa. Anak Indonesia boleh hidup di manapun,” kata Didik.
Sementara Ketua Pelaksana Kegiatan, Syaridin, mengatakan bahwa sebanyak 884 atlet usia sekolah (SMA dan SMK) yang ikut O2SN tahun 2019 di Aceh. Ia mengatakan kegiatan tersebut sebagai wadah untuk memfasilitasi dan memotivasi siswa yang punya bakat minat di bidang olahraga.
“Kegiatan ini juga untuk meningkatkan rasa persatuan dan persaudaraan generasi muda serta menjaring peserta didik unggul untuk diikutsertakan dalam kegiatan olahraga di tingkat nasional,” kata Syaridin.
Baca Juga: Hendra Setiawan Umumkan Pensiun Usai Indonesia Masters 2025
Secara keseluruhan, Syaridin merinci total keseluruhan tamu yang hadir untuk menyukseskan kegiatan tersebut yang berjumlah 2.037 orang. Di antaranya adalah 136 atlet SMA dan 68 atlet SMK cabang atletik. Selanjutnya adalah 68 atlet SMA dan 68 atlet SMK cabang Bulu Tangkis, 136 siswa SMA dan 68 pelajar SMK cabang olahraga Pencak Silat.
Selanjutnya adalah 136 siswa SMA dan 68 siswa SMK cabang olahraga Karate dan 68 pelajar SMA dan 68 pelajar SMK cabang olahraga renang. ” Juga ada 68 orang official serta 340 orang pelatih
O2SN akan diselenggarakan dibeberapa tempat. Cabang atletik akan dilangsungkan di Stadion Harapan Bangsa, cabang bulutangkis akan diselenggarakan di GOR KONI Aceh dan GOR Gampong Lambung, cabang Pencak Silat akan dilangsungkan di Kampus Unsyiah dan Stadion Harapan Bangsa. Sementara Cabang Karate akan berlangsung di Ballroom Hotel Grand Nanggroe dan Hotel Grand Syariah. Untuk atlet cabang olahraga renang akan bertanding di kolam renang Raider Iskandar Muda di Mata Ie. (L/AP/P1 )
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kejutan Timnas Kamboja di Piala AFF, Ada 7 Pemain Naturalisasi