Oman, 17 Rabi’ul Akhir 1438/16 Januari 2017 (MINA) – Pemerintah Oman mengungkapkan telah menerima 10 tahanan dari penjara militer Amerika Serikat (AS) di Guantanamo Bay di Kuba, Senin (16/1), kurang dari sepekan menjelang suksesi kekuasaan di ‘Negeri Paman Sam’.
Oman menyatakan menerima para tahanan itu atas permintaan Presiden Barack Obama. Namun, pernyataan yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Oman itu tidak menungkap nama dan kewarganegaraan para tahanan.
“Untuk memenuhi permintaan pemerintah AS dalam membantu penyelesaian masalah para tahanan di Guantanamo, dengan mempertimbangkan situasi kemanusiaan mereka, 10 orang yang dibebaskan dari penjara tersebut tiba di Kesultanan Oman untuk menetap sementara,” kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan Al Jazeera.
Beberapa hari sebelumnya, pihak berwenang mengatakan 19 dari 55 tahanan yang tersisa di pangkalan militer AS di Kuba telah siap untuk dibebaskan dan bisa dibebaskan di hari-hari terakhir kepresidenan Obama.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Langkah itu bagian dari upaya Obama untuk memangkas kapasitas penjara karena ia tidak bisa menutupnya.
Obama berjanji menutup fasilitas penahanan Guantanamo ketika dia mulai menjabat sebagai presiden tahun 2009. Politikus Partai Demokrat itu berpendapat bahwa pemenjaraan tanpa pengadilan tidak mencerminkan nilai-nilai Amerika Serikat.
Namun upayanya mendapat tentangan dari Partai Republik, karena itu pemerintahannya kemudian fokus mengurangi jumlah tahanan di fasilitas itu.
Berseberangan dengan Obama, Presiden AS terpilih Donald Trump mengatakan selama kampanye bahwa Guantanamo tidak bisa dibiarkan terbuka dan seharusnya tidak ada pelepasan tahanan lebih lanjut. (T/R11/RI-1)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon