Sanaa, 25 Dzulqa’dah 1435/20 September 2014 (MINA) – Oposisi bersenjata Houthi menembaki kantor televisi pemerintah Yaman di Sanaa setelah mereka bergerak masuk ke ibukota, memaksa ratusan warga mengungsi karena takut meningkatnya kekerasan, menurut pejabat setempat.
Sebelumnya, kelompok oposisi Syiah itu bentrok dengan tentara di pinggiran barat laut Sanaa, mematikan penerbangan internasional ke bandara utama pada hari Jumat (19/9), Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita nasional Saba, otoritas penerbangan sipil mengatakan maskapai asing telah menunda penerbangan ke bandara Sanaa selama 24 jam, setelah itu mereka akan meninjau situasi keamanannya.
Pertempuran meletus sehari sebelumnya antara oposisi Houthi dengan pejuang yang setia kepada Partai Islah, cabang Ikhwanul Muslimin di Yaman.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Kedua belah pihak bertempur di distrik Shamlan, pinggiran Sanaa yang merupakan tempat Universitas Iman Islam, institusi yang dipandang sebagai tempat berkembang biaknya oposisi Sunni.
“Ini adalah sesuatu yang sangat serius. Ini bisa mendorong partai Islah memobilisasi rakyatnya sendiri dan itu bisa mengakibatkan perang sektarian habis-habisan di sini, di ibukota,” lapor Al Jazeera.
Satu sumber militer mengatakan, para pejuang Houthi juga menyerang sebuah kamp militer di pintu masuk selatan Sanaa, tapi tentara memukul mundur serangan.
Houthi yang termasuk aliran Syiah Zaidi, telah terlibat dalam konflik selama satu dekade dengan pemerintah yang didominasi oleh kalangan Sunni. Mereka berjuang untuk lebih banyak mengontrol wilayah di utara.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Dalam beberapa pekan terakhir, pengunjuk rasa Houthi telah berkemah di Sanaa, menyerukan penggulingan pemerintah dan pemulihan subsidi oleh negara pada bulan Juli sebagai bagian dari reformasi ekonomi.
Setidaknya 50 orang tewas dalam bentrokan yang melibatkan militan Houthi di berbagai bagian negara itu sejak Selasa lalu.
Kritikus mengatakan Houthi berusaha merebut kekuasaan meski mereka menyangkalnya.
Utusan khusus PBB untuk Yaman, Jamal Benomar, bertemu pemimpin Houthi, Abdulmalek Al-Houthi di Yaman pada Rabu untuk mencoba mencari jalan keluar dari konflik.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Benomar dilaporkan mengatakan, pertemuan tiga jam itu “konstruktif dan positif”. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB