Tel Aviv MINA – Oposisi Israel mengancam pembangkangan sipil untuk menolak rencana pemerintah sayap kanan Israel membawa reformasi mendasar dari sistem peradilan.
Hampir 80.000 demonstran berkumpul pada Sabtu (14/1) malam di Alun-alun Habima Tel Aviv untuk memprotes pemerintahan baru Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan rencananya melakukan perubahan menyeluruh pada sistem peradilan. Demonstrasi juga diadakan di Yerusalem dan Haifa, Middle East Monitor melaporkan, Senin (16/1).
Menurut mantan Wakil Kepala Staf Tentara Israel Yair Golan, demonstrasi tidak akan berakhir kecuali pemerintah mundur untuk ‘menghancurkan’ sistem peradilan. Mereka mengancam tingkat pembangkangan sipil yang belum pernah terjadi sebelumnya terancam.
Golan memberi tahu Yedioth Ahronoth bahwa rakyat memiliki dua cara untuk mengubah keputusan pemerintah. Pertama adalah demonstrasi, dan yang kedua melumpuhkan ekonomi melalui pembangkangan sipil.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Netanyahu mendukung usulan peninjauan dan perombakan sistem peradilan. Ia mengklaim jutaan orang Israel memilih mendukung perubahan. Namun, dia menyebutkan kemungkinan amandemen formula yang diusulkan untuk mereformasi sistem. (R/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon