Tel Aviv, MINA – Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid pada Sabtu (6/9) menyerukan kesepakatan dengan Hamas untuk membawa kembali sandera dari Gaza dan mengakhiri agresi militer di wilayah yang diblokade itu.
“Buat kesepakatan, akhiri perang, perbaiki negara,” kata Lapid, pemimpin partai Yesh Atid, dalam posting singkat di X, seperti disiarkan oleh Middle East Monitor.
Agresi militer Israel telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan militernya harus mempertahankan kendali atas wilayah perbatasan selatan Gaza dengan Mesir, yang dikenal sebagai Koridor Philadelphia.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Para kritikus mengatakan Netanyahu memblokir kesepakatan itu karena takut pemerintahannya akan runtuh.
Mickey Levy, anggota Knesset dari partai Lapid mengatakan kepada radio publik Israel, Koridor Philadelphia bahkan tidak ada di atas meja perundingan.
“Ketakutan akan runtuhnya pemerintahan dan ketakutan terhadap (Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar) Ben Gvir dan (Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel) Smotrich, yang telah mencekik Netanyahu, adalah penyebab situasi ini,” tambahnya.
Levy memperingatkan, tetap memegang kendali atas Koridor Philadelphia dapat menyebabkan kematian banyak tentara Israel yang tidak perlu.[]
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)