Tel Aviv, MINA – Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid, pada Ahad (22/12) menuduh pemerintah Israel yang dikendalikan Benjamin Netanyahu menggagalkan kesepakatan pertukaran tahanan di Gaza. Lapid menyebut Netanyahu lebih memprioritaskan pertimbangan politik daripada pengembalian tahanan Gaza dan keamanan Israel.
“Saya berharap apa yang terjadi di masa lalu, pada bulan April dan Juli, adalah bahwa setiap kali kami mendekati kesepakatan, pemerintah Netanyahu menetapkan syarat-syarat baru dan menggagalkan prosesnya,” kata Lapid dalam sebuah wawancara dengan Israel Broadcasting Corporation.
Ia menyatakan ketidakmengertiannya atas semua pembicaraan mengenai kesepakatan yang parsial, tidak mencapai kesepakatan yang komprehensif, mengembalikan semua tahanan dan menghentikan perang.
“Tidak ada lagi yang perlu kita cari di Gaza, dan kita harus mulai mempersiapkan diri untuk hari setelah perang, dan mengembalikan 100 tahanan,” kata Lapid.
Baca Juga: Pejuang Al-Qassam Tembak Mati Perwira Israel
Setelah perang berakhir, kata Lapid Israel bisa bisa masuk ke Jalur Gaza dan melakukan apa pun yang diinginkan, tetapi saat ini perang harus segera dihentikan dan membuat kesepatakan dengan Hamas untuk pengembalian semua tawanan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Bentuk Unit Tempur Perempuan untuk Perang di Gaza