Yangon, 28 Muharram 1437/10 November 2015 (MINA) – Meski bahagia dengan tanda-tanda kemenangan partai oposisi dalam pemilu, namun warga Muslim Myanmar mengungkapkan adanya rasa khawatir kemungkinan adanya reaksi dari para jenderal.
Yin Yin Htay (44) seorang Muslim penjual koran di Yangon, mengungkapkan keprihatinannya atas reaksi potensial dari para jenderal yang masih sangat berpengaruh dalam pemerintahan di Myanmar.
“Saya pikir hasil pemilu mencerminkan keinginan nyata dari orang-orang di negeri ini,” katanya kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (10/11).
“Kami akan menunggu dan melihat apakah militer dan Presiden Thein Sein akan memenuhi janji mereka untuk memindahkan kekuasaan secara damai, karena mereka telah mengatakan di koran yang saya jual,” ujarnya.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Penghitungan suara dilanjutkan pada Selasa di mana partai oposisi Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan pemenang Nobel perdamaian, Aung San Suu Kyi, diprediksi menang telak.
Kondisi ini terjadi setelah puluhan tahun kekuasaan militer yang sering bertindak brutal.
Dengan prediksi kemenangan NLD yang gemilang, timbul pertanyaan “bagaimana jenderal yang berkuasa lama di Myanmar akan menghadapi kekalahan pemilu?”.
Pada 2011, pemerintah militer telah menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah semi-sipil, namun tentara masih mendominasi politik. Hukum telah mengatur, 25 persen kursi di parlemen disediakan otomatis untuk tentara.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pada konferensi pers Selasa, Kepala Pengawas Pemiu dari Uni Eropa, Alexander Lambsdorff mengatakan, delegasi Eropa menerima tentang proses pemungutan suara yang “sangat baik”.
Namun ia mengatakan, pemilu tidak dapat sepenuhnya disebut “asli” ketika 25 persen kursi parlemen tidak diperebutkan dan secara otomatis disediakan untuk militer.
Pengamat pemilu Ana Gomes, seorang anggota parlemen Uni Eropa dari Portugal mengharapkan, Pemerintah Myanmar mengubah konstitusi untuk memungkinkan semua anggota parlemen hasil dari pemilihan. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu