Damaskus, 21 Muharram 1437/3 November 2015 (MINA) – Oposisi Suriah telah mengunci orang-orang pro-rezim dalam kandang besi dan membawa mereka ke daerah-daerah dekat Damaskus untuk dijadikan perisai manusia dari serangan rezim.
Sebuah video yang diposting online oleh media oposisi Shaam News Network, menunjukkan tahanan laki-laki dan perempuan dalam kandang besi yang dibawa di belakang truk pick-up melalui daerah yang disebut Ghouta timur, timur laut ibukota.
Para tahanan diyakini adalah petugas dan keluarganya dari sekte Syiah Alawi, paham yang juga dianut Presiden Bashar Al-Assad.
“Setelah apa yang terjadi di kota Douma dan seluruh Ghouta timur, kebanyakan orang memutuskan untuk menempatkan para tahanan dari sekte Alawi dan perwira tinggi rezim dalam kandang, sehingga mereka dapat merasakan penderitaan kami,” kata Bara Abdul Rahman, aktivis media di dalam video.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Douma secara teratur ditargetkan oleh serangan udara pemerintah. Sebuah pusat medis yang operasikan oleh Dokter Lintas Batas (MSF) dibom pada Jumat pekan lalu yang menewaskan 70 orang dan setidaknya 550 terluka. Pada Agustus, lebih 100 orang tewas di Douma dari kubu oposisi.
“Saya pikir penting bagi kita untuk memahami latar belakangnya. Douma dan lebih luasnya Ghouta timur berada di bawah pengepungan rezim Suriah selama tiga tahun,” kata Kenneth Roth, Direktur Eksekutif Human Rights Watch.
“Kondisi itu membuat tidak mungkin mendapatkan makanan dan kebutuhan lainnya di sana. Orang-orang terpaksa makan rumput hanya untuk bertahan hidup,” kata Roth kepada Al Jazeera dari New York yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan, setelah penembakan di Douma yang diyakini oleh pasukan Suriah, warga sipil berlarian mencari perlindungan. Namun video itu tidak bisa diverikasi keaslian rekamannya.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Ada juga banyak ledakan di kota selatan Deraa, di mana helikopter militer diduga menjatuhkan bom barel (drum) di sejumlah pinggiran kota.
“Apa yang kita lihat di sini adalah kejahatan perang yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Pengepungan warga sipil dan pemboman sembarangan di daerah sipil oleh rezim Assad adalah kejahatan perang klasik,” tegas Roth. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata