Jahisha, Suriah, 22 Rabi’ul Awwal 1438/22 Desember 2016 (MINA) – Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pada Selasa (20/12) terus membuat kemajuan pesat di Raqqa dalam melawan kelompok Islamic State (ISIS) dan mengumumkan berhasil kuasai 97 desa dalam waktu sepuluh hari.
Dengan didukung oleh serangan udara Amerika Serikat, pasukan oposisi koalisi pluralis itu telah menguasai wilayah barat provinsi Raqqa, wilayah yang menjadi basis utama ISIS.
“Pasukan kami maju ke arah kota Raqqa dari dua jalur, Al-Qadiriyah dan Kerdoshan,” kata SDF dalam pengumumannya. “Operasi akan terus berlanjut sampai kita sudah membebaskan Raqqa Barat yang merupakan tujuan utama dari fase Operasi Euphrates Wrath ini.”
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Pada konferensi pers di kota Jahisha, pemimpin SDF menyebut itu adalah prestasi mereka, sejak awal tahap kedua operasi.
Secara detail, SDF mengungkapkan tentara mereka telah mengamankan wilayah seluas sekitar 1.300 km². Selama tahap pertama Operasi Euphrates Wrath, SDF berhasil merebut sekitar 560 km².
“Kami telah membongkar lebih dari 550 ranjau darat yang ditanam oleh ISIS di Raqqa Barat,” tambah SDF. “Bentrokan sekarang berpusat di sekitar Jaabar Citadel.”
SDF meluncurkan Operasi Euphrates Wrath tahap kedua pada 10 Desember, dengan tujuan mengamankan pedesaan Raqqa Barat dan Bendungan Tabqa yang menjembatani Sungai Efrat.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Tujuan jangka panjang dari Operasi Euphrates Wrath adalah mengusir ISIS dari kota Raqqa yang menjadi ibukota de facto.
“Setidaknya 96 militan ISIS telah tewas sejauh ini dan tujuh militan ditangkap dalam tahap operasi. Juga, salah satu militan ISIS menyerah bersama keluarganya kepada Pasukan Demokratik Suriah,” kata Chin Sheikh Ahmed, Juru Bicara Resmi Operasi Euphrates Wrath kepada ARA News yang dikutip MINA.
Menurut Abdulqadir Fadel, anggota pusat taktis Operasi Euphrates Wrath, ahli militer AS memainkan peran kunci dalam mempersiapkan pasukan SDF untuk operasi ini. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah