OPOSISI SURIAH TOLAK GABUNG KOALISI AS

Pemimpin dan pendiri FSA, Kolonel Riad Al-Asaad (Gambar: AA)
Pemimpin dan pendiri FSA, Kolonel Riad Al-Asaad (Gambar: AA)

Istanbul, 18 Dzulqa’dah 1435/13 September 2014 (MINA) – Tentara Pembebasan Suriah (FSA) tidak akan mengambil bagian dalam rencana koalisi Amerika Serikat (AS) untuk menghancurkan (IS) atau .

Pendiri FSA, Kolonel Riad Al-Asaad mengatakan di Istanbul, pasukan oposisi ingin jaminan tentang penggulingan Presiden Suriah Bashar Al-Assad sebelum bergabung dengan koalisi melawan ISIS, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

“Jika mereka ingin melihat Tentara Pembebasan Suriah di pihak mereka, mereka harus memberikan jaminan penggulingan rezim Assad dan rencana prinsip-prinsip revolusioner,” katanya.

FSA yang sebagian besar terdiri dari tentara yang telah membelot dari angkatan bersenjata Suriah, telah menjadi kelompok oposisi utama yang menerima dukungan dari Barat.

Sebagai bagian dari strategi untuk “merendahkan dan akhirnya menghancurkan” ISIS, AS mengatakan akan menyerang militan ISIS di Suriah serta memperluas ruang lingkup serangan udaranya di Irak.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry, tiba di Turki hari Jumat lalu untuk mengkoordinasikan tindakan melawan ISIS.

Sabtu ia melakukan perjalanan ke Mesir, salah satu dari 10 negara Arab yang telah bergabung dengan koalisi melawan ISIS yang berjanji mengambil tindakan untuk menghentikan aliran pejuang asing bergabung dengan kelompok pimpinan Abu Bakr Al-Baghdadi itu.

Turki sendiri telah menolak mengizinkan pangkalan udaranya digunakan untuk menyerang kelompok militan dan tidak menandatangani deklarasi di Jeddah tersebut.

Gedung Putih mengatakan Jumat, mereka berharap kepada Turki untuk bertemu kembali membicarakan ancaman ISIS.

“Kami tentu menyambut kemitraan dan aliansi yang kami miliki dengan Turki dan berharap mereka bergabung dengan masyarakat internasional untuk bertemu terkait ancaman ini,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Josh Earnest. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0