Istanbul, 16 Muharram 1437/29 Oktober 2015 (MINA) – Seorang anggota senior oposisi politik Suriah yang didukung Barat pada Rabu (28/10) menyatakan mundur dari pembicaraan damai Suriah di Wina, sebagai penolakan terhadap keikutsertaan Iran.
Wakil Presiden Koalisi Nasional Suriah yang berbasis di Turki, Hisham Marwah, mengkritik setiap partisipasi Teheran dalam pembicaraan proses politik Suriah.
Marwah mengatakan akan menolak berpartisipasi jika Iran terlibat dan menurutnya, kehadiran sekutu utama Presiden Suriah Bashar Al-Assad itu akan merusak proses politik.
“Iran tidak percaya pada Komunike Jenewa. Melibatkan mereka (Iran) dalam pembicaraan merongrong proses politik,” katanya merujuk dokumen yang disepakati secara internasional sebagai pedoman proses untuk perdamaian dan transisi politik Suriah, ARA News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Amerika Serikat telah mengatakan, Iran akan diundang dalam pembicaraan Jumat nanti. Kantor berita nasional Iran melaporkan, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan wakilnya akan hadir.
Sekitar selusin peserta dijadwalkan akan hadir, termasuk wakil dari Rusia dan Arab Saudi.
“Iran hanya memiliki satu proyek, untuk menjaga Assad berkuasa, mereka tidak mengakui prinsip pembicaraan,” tambah Marwah.
Pada Januari 2014, lembaga oposisi menolak menghadiri pembicaraan politik di Swiss, kecuali PBB membatalkan undangan untuk Iran.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Kantor berita Fars melaporkan secara terpisah, Menteri Zarif telah membahas partisipasi Iran dalam pembicaraan damai Suriah dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov melalui telepon, Selasa. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata