Beirut, 17 Dzulhijjah 1435/11 Oktober 2014 (MINA) – Oposisi Suriah menuntut semua media, militer dan partai politik yang terlibat dalam krisis Suriah, menandatangani Piagam Kehormatan untuk tidak melibatkan anak-anak dalam perang Suriah.
ARA News yang berbasis di Beirut, Libanon menerima laporan itu, “beberapa poin piagam mengikat bagi pihak-pihak yang terlibat dalam krisis,” rilis laporan tersebut.
“Semua pihak harus menghindari titik-titik yang terdapat anak-anak umur dan tidak melibatkan mereka dalam perang atau operasi intelijen, termasuk mendukung aksi unjuk rasa, kampanye pemilu atau tindakan yang berkaitan dengan kebijakan,” bunyi poin dalam perjanjian tersebut.
Perjanjian yang akan ditandatangani oleh berbagai pihak itu juga melarang media mengeksploitasi isu anak dan mencegah penggunaan sekolah untuk keperluan militer atau politik.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Gerakan Membangun Suriah meminta semua pihak untuk memfasilitasi pendidikan anak-anak dan melepaskan mereka yang ditangkap tanpa syarat. Hal ini juga melarang penahanan anak-anak sebagai sandera dalam keadaan apa pun.
Pusat Perdamaian dan Demokrasi di Damaskus mengadopsi semua item yang disebutkan dalam gerakan Piagam Kehormatan itu.
Laporan UNICEF terbaru, yang diterbitkan pada September 2014, menegaskan ada sekitar 6,5 juta anak Suriah, baik di dalam dan di luar negeri merasakan akibat langsung krisis yang telah berlangsung di negaranya. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon