Damaskus, MINA – Rezim Assad telah ditumbangkan oleh kelompok oposisi yang dipimpin oleh Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) pada Ahad (8/12) dan seluruh tahanan di Damaskus dibebaskan.
Dilansir dari TRT World, 61 tahun kekuasaan Partai Baath di Suriah, yang dimulai pada tahun 1963 dengan kudeta, telah berakhir saat pasukan oposisi merebut kendali ibu kota Damaskus pada Ahad pagi.
Partai Baath Sosialis Arab berkuasa melalui kudeta pada Maret 1963. Pada tahun 1970, Hafez al-Assad, ayah dari penguasa terakhir Suriah Bashar al-Assad, mengonsolidasikan kekuasaan melalui kudeta internal partai dan memangku jabatan presiden pada tahun 1971.
Bashar al-Assad menggantikan ayahnya setelah ia meninggal pada 2000, melanjutkan kekuasaan Partai Baath.
Baca Juga: Oposisi Suriah Kuasai Damaskus, Presiden Assad Melarikan Diri
Di tengah rumor bahwa Assad melarikan diri dari Damaskus dengan pesawat ke kota Homs, nasib dan keberadaannya saat ini tidak jelas.
Oposisi Suriah telah mengumumkan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi bahwa mereka telah membebaskan Damaskus dan menggulingkan rezim Presiden Bashar al Assad yang telah berkuasa selama 24 tahun, seraya menambahkan bahwa semua tahanan telah dibebaskan.
Oposisi mengatakan telah “menggulingkan ‘tiran’ Bashar al-Assad.”
Para pengunjuk rasa bangkit melawan rezim pada Sabtu malam (7/12) di lingkungan Damaskus, sementara pasukan rezim ditarik keluar dari lokasi-lokasi penting, seperti Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri, dan andara internasional.
Baca Juga: Universitas AS dan Kanada Sewa Perusahaan Keamanan Israel untuk Redam Aksi Pro-Palestina
Dengan masuknya para pengunjuk rasa ke area-area penting, rezim telah kehilangan sebagian besar kendalinya atas Ibu Kota.
Para tahanan di Penjara Sednaya di Damaskus, yang dikenal karena hubungannya dengan rezim dan praktik penyiksaan yang terkenal, dibebaskan oleh para demonstran yang menyerbu fasilitas tersebut.
Pasukan oposisi telah menguasai sebagian besar pusat Kota Aleppo dan membangun dominasi di seluruh Provinsi Idlib pada 30 November.
Setelah bentrokan hebat pada Kamis (6/12), kelompok-kelompok oposisi menguasai pusat Kota Hama dari pasukan rezim.
Baca Juga: Qatar Komitmen Lanjutkan Mediasi Gencatan Senjata di Gaza
Kelompok antirezim merebut beberapa pemukiman di Provinsi Homs yang strategis dan mulai bergerak maju menuju Ibu Kota Suriah.
Pada Jumat, kelompok oposisi Suriah menguasai Daraa di Suriah selatan dekat perbatasan Yordania.
Sebelumnya pada Sabtu, mereka menguasai Provinsi Suwayda di selatan dan pasukan oposisi lokal di Quneitra menguasai ibu kota provinsi tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Lakukan 150 Pelanggaran Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Hezbollah Lebanon