Oposisi Suriah Tunjuk Delegasi Baru Perundingan Damai

Perundingan damai Suriah di Jenewa, Swiss pada 20 Desember 2013. (Foto: AFP / POOL / FABRICE COFFRINI)

 

Riyadh, 15 Jumadil Awwal 1438/13 Februari 2017 (MINA) – pada, Ahad mengumumkan dibentuknya delegasi baru 21 anggota, termasuk 10 perwakilan dari oposisi.

Konflik Suriah akan menghadapi putaran baru pembicaraan damai yang disponsori PBB di Jenewa yang dijadwalkan 20 Februari.

Delegasi akan dipimpin oleh Nasr al-Hariri, anggota Koalisi Nasional, menggantikan Assad al-Zoabi yang memimpin oposisi di beberapa putaran pembicaraan sebelumnya di Jenewa tahun lalu, demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.

Ketua juru runding delegasi disebut bernama Mohamed Sabra, seorang pengacara yang merupakan bagian dari tim teknis oposisi selama negosiasi di Jenewa pada tahun 2014. Dia menggantikan Mohamad Alloush, seorang oposisi dari Fraksi Tentara Islam.

Alloush menjabat sebagai negosiator selama tiga putaran pembicaraan damai di Jenewa serta negosiasi di ibukota Kazakhstan Astana pada bulan Januari lalu yang diselenggarakan oleh Turki dan Rusia.

Baik Alloush maupun Tentara Islam terdaftar sebagai anggota delegasi yang akan ke Jenewa, meskipun tidak jelas apakah kelompok itu memboikot pembicaraan atau akan diwakili oleh delegasi lainnya.

Tidak ada alasan yang diberikan terkait keputusan untuk menggantikan Zoabi atau Alloush.

Delegasi tersebut termasuk perwakilan dari beberapa kelompok oposisi, termasuk Faylaq Al-Sham, sebuah faksi Islam yang aktif di sekitar Damaskus, dan Liwa Sultan Murad, batalyon yang dekat dengan Turki.

Komite Negosiasi Tinggi (HNC) yang menjadi payung koalisi oposisi mengatakan, delegasi adalah yang pertama yang menggabungkan perwakilan dari dua kelompok oposisi tambahan yang dikenal secara informal sebagai Kelompok Moskow dan Kelompok Kairo.

Namun, perwakilan dari kedua kelompok membantah mereka termasuk dalam delegasi tersebut.

Di dala Kelompok Moskow ada mantan menteri Qadri Jamil yang dekat dengan pemimpin Rusia, sedangkan Kelompok Kairo ada mantan juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Makdissi.

Pekan lalu, Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura memperingatkan bahwa ia akan memilih delegasi oposisi untuk pembicaraan damai di Jenewa jika pihak oposisi tidak bisa memutuskan tim delegasi bersatu. (F/RI-1/P02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)