Ankara, 13 Rajab 1436/31 Mei 2015 (MINA) – Pemimpin Oposisi Utama Turki, Kemal Kilicdaroglu mendesak para pemimpin Mesir untuk tidak mengeksekusi Muhammad Mursi, Presiden Mesir pertama Mesir yang terpilih secara demokratis.
Partai Republik Rakyat CHP (The Republican People’s Party) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (29/5) bahwa pemimpin partai Kilicdaroglu mengecam keputusan eksekusi politik itu.
Kilicdaroglu kepada media Video News Turki mengatakan, partainya tidak bermaksud campur tangan dengan urusan internal negara lain, karena itu adalah ide yang buruk dan tidak ada niat untuk melakukannya.
“Kami hanya mengingatkan akan dampak trauma yang mendalam dan kemungkinan situasi memburuk di kalangan masyarakat Mesir akibat eksekusi tersebut.
Baca Juga: Konferensi Tawasol 4 Bahas Narasi Palestina dan Tantangan Media Global
“Tentu saja politisi mungkin saja melakukan kesalahan, mungkin melanggar undang-undang. Namun, dalam kerangka proses demokrasi dan supremasi hukum, mereka dapat dihukum selain itu atau bisa juga diampuni”, ujarnya.
Tapi menurutnya, yang jelas eksekusi tanpa proses memadai itu akan membuat trauma mendalam di masyarakat.
Untuk itu, Kilicdaroglu mengundang pemerintah Mesir dan pihak terkait untuk melihat kembali bagaimana sejarah Turki terdahulu.
Ia menyebutkan, para pelaku kudeta militer Turki 1960 mengakibatkan pertumpahan darah, juga terjadi tahun 1971 dan 1980.
Baca Juga: Uni Eropa Umumkan Paket Bantuan Rp3,9 T untuk Suriah
Namun setelah itu, pemerintah Turki mencoba untuk memutihkan dari trauma tersebut dengan penamaan tempat dan fasilitas tertentu atas nama-nama yang terkait. (T/nrz/P4)
Mi’raj Islamic News Agency(MINA)