Jakarta, MINA – Pandemi Covid-19 telah menjadikan lebih dari sejuta pengangguran di Indonesia. Bahkan jumlah masyarakat miskin kembali meningkat, hal tersebut diikuti dengan pengurangan sejumlah karyawan di berbagai perusahaan.
Menurut Hendri Saparini, praktisi ekonomi, yang juga merupakan Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa menuturkan, ini waktu yang tepat, saling mendukung serta bergotong royong, optimalkan wakaf sebagai upaya menyelesaikan dan mengembalikan ekonomi.
“Kompetensi SDM maupun lembaganya dalam pengelolaan wakaf. Diperlukan dukungan dari kebijakan pemerintah dalam mengimplementasikan potensi wakaf,” Lanjut Hendri pada Talkshow Milenial Berwakaf di ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020, demikian keterangan tertulis diterima MINA, Rabu (7/10).
Di lain sisi, Prijono, selaku Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI mengungkapkan, selain ini waktu yang tepat dalam progres wakaf, yang terpenting juga adalah partisipasi masyarakat.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat optimasliasai wakaf dengan tiga landasan yakni Literasi, Tata kelola lembaga wakaf dan kolaborasi antar stakeholder, harus lebih masif.
“Wakaf produktif atau wakaf uang belum familiar di masyarakat. Ini tercermin dari pemahaman masyarakat yang sebatas dalam bentuk barang tidak bergerak, seperti bangunan yang diaplikasikan ke ranah pendidikan, rumah ibadah, makam maupun tanah,” terang Prijono.
“Pemanfaatan obyek wakaf masih berkirsar hal-hal yang sifatnya fisik saja, belum sampai sifatnya produktif. Sehingga belum berdampak pada ekonomi secara siginifikan,” tambahnya.
Selanjutnya, Prof. Indra Uno, sebagai pengusaha dan muwakif memaparkan, di negara tetangga, berbagai pembagunan seperti pusat-pusat perbelanjaan bersumber dari dana wakaf.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Saya mendorong setiap insan dari industri keuangan untuk membesarkan bareng-bareng dalam pembangunan wakaf,” ujarnya.
Ia berharap ke depannya, instrumen wakaf bisa membesarkan seluruh kegiatan ekonomi di Indonesia.
Pada akhir acara, Bobby P Manullang menegaskan, Dompet Dhuafa mengajak dalam melengkapi kebaikan kita untuk berwakaf, bersama-sama melihat kondisi saat ini dengan lapang dada. Wakaf tidak identik dengan kalangan atas, untuk itu bersama-sama dorong kepedulian.
Selain wakaf tunai, kami menerima wakaf berupa tanah dan bangunan. Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat, donatur, yang sudah berwakaf melalui Dompet Dhuafa.(R/Hju/R1)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)