Washington, MINA – Muslim Council on American-Islamic Relations (CAIR), organisasi hak-hak sipil dan advokasi Muslim terbesar di AS, menyerukan pengusiran Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir dari AS.
Ben-Gvir, pejabat pemerintah Israel sayap kanan, diduga mengarahkan seorang anggota tim keamanannya untuk melecehkan seorang wanita yang mengenakan keffiyeh saat mengunjungi Capitol Hill. Rilis CAIR melaporkan, Senin (28/4).
Saat itu sedang ada pertemuan Hari Advokasi Muslim Nasional Tahunan ke-10 Dewan Organisasi Muslim AS (USCMO) di Capitol Hill di Washington, D.C.
Ben-Gvir dan pengawalnya kemudian berpapasan dengan para mahasiswa dan anggota delegasi Maryland serta staf nasional CAIR, yang memanggilnya sebagai “penjahat perang.” Ben-Gvir kemudian memasuki kantor seorang anggota Kongres.
Baca Juga: Menlu Turkiye Bahas Krisis Gaza dengan Delegasi Hamas
Dalam sebuah pernyataan, Direktur Urusan Pemerintah CAIR Robert S. McCaw mengatakan, “Kami mengutuk keras Itamar Ben-Gvir dan pengawalnya atas upaya mereka untuk mengintimidasi seorang wanita Palestina-Amerika di Capitol Hill hanya karena dia mengenakan simbol budaya Palestina.”
“Ben-Gvir adalah seorang rasis, penjahat perang, dan pengecut yang seharusnya berada di Den Haag, bukan berkeliaran di gedung Kongres dan melecehkan orang Amerika,” ujar McCaw.
“Dia dan pemerintah sayap kanannya telah menyebabkan kematian dan cedera lebih dari 52.000 warga Palestina di Gaza, dan kebanyakan adalah wanita dan anak-anak, serta telah secara paksa membuat kelaparan dan membersihkan etnis hampir seluruh penduduk,” lanjutnya.
“Kami menyerukan kepada anggota Kongres untuk menolak terlibat dengannya, dan kami menyerukan kepada Amerika Serikat untuk mengusirnya. Tidak masuk akal bagi penjahat perang ini untuk memiliki kebebasan untuk melecehkan orang Amerika sementara mahasiswa yang secara damai memprotes kejahatan perangnya mendekam di penjara imigrasi,” serunya.
Baca Juga: Dewan Ulama Saudi Tegaskan Haji Tanpa Izin Bertentangan dengan Syariat
Sabrene Odeh, advokat hukum masyarakat di CAIR-Washington, mengenakan keffiyeh dan berdiri di lorong Gedung Rayburn saat Ben-Gvir mendekat bersama sekelompok ajudan dan penjaga keamanan.
Menurut Odeh dan seorang saksi, direktur komunikasi CAIR-Washington Katie Walker, Ben-Gvir menatap Odeh lalu memberi isyarat kepada penjaga keamanannya untuk memperhatikannya.
Penjaga itu lalu berjalan cepat langsung ke arah Odeh seolah-olah hendak menyerangnya secara fisik, memaksanya mundur dan menabrak dinding. Penjaga itu lalu berjalan beberapa inci dari Odeh.
Walker menambahkan, “Saya pikir dia akan memukulnya atau mengambil keffiyehnya.”
Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Luncurkan “Buku Pintar Ibadah Haji” dalam 6 Bahasa
Dalam sebuah pernyataan, Sabrene Odeh mengatakan, “Ketika mengunjungi Palestina, saya pernah berada di sekitar tentara Israel, tetapi berbeda rasanya melihat penjahat perang berjalan di gedung Kongres kami. Jika Itamar Ben-Gvir dan para penjahatnya berpikir mereka dapat mengintimidasi warga Amerika yang mengunjungi Kongres, mereka keliru. Ini Amerika Serikat, bukan wilayah yang diduduki Israel.”
“Mendekati dan mencoba mengintimidasi saya atau siapa pun karena mengenakan tanda budaya Palestina adalah tindakan pelecehan rasis yang seharusnya tidak dapat diterima di negara kami,” imbuhnya.
Pekan lalu, CAIR menyerukan kepada orang-orang dan lembaga yang memiliki hati nurani di seluruh Amerika untuk menolak terlibat dengan Ben-Gvir, yang telah menyerukan pembersihan etnis warga Palestina dari Gaza dan penghancuran Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pascaledakan di Pelabuhan Bandar Abbas: Iran Tutup Sekolah dan Kantor