Berlin, 26 Dzulqa’dah 1436/10 September 2015 (MINA) – Organisasi kemanusiaan Turki di Jerman menawarkan bantuan kepada para imigran dan pengungsi di Eropa asal Timur-Tengah, serta memobilisasi semua upaya untuk memenuhi kebutuhan mereka.
“Tidak ada satu hari pun yang berlalu saat ini di mana kita tidak mendengar berita tentang pengungsi. Kita hanya tahu apa yang terjadi melalui media. Padahal banyak hal penting yang tidak dilaporkan media,” kata Kemal Ergun, Ketua Organisasi Germany Milli Gorus (AMGM),
World Bulletin melaporkan, beberapa pengungsi Muslim Timur Tengah dikabarkan pindah ke agama Kristen untuk mempermudah mendapatkan suaka di negara-negara Eropa dan agar bisa menjadi warga negara setempat.
Seperti Daily News edisi Selasa (8/9) kemarin yang menyebutkan, hal itu dilakukan pertama kali oleh pengungsi asal Iran dan Afghanistan yang dibaptis di gereja Trinity Berlin, Jerman. Kemudian ada pula pengungsi dari Suriah, Aljazair dan negara lainnya.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Sebagian besar pengungsi menjadi Kristen bukan karena keyakinan mereka, tapi semata-mata demi untuk mendapatkan suaka. Saya yakin itu,” ujar Mohammed Ali Zonoobi, seorang pengungsi asal Iran.
Dia mengungkapkan bahwa para pengungsi tidak akan mengakui motivasi mereka dengan sebenarnya. “Sebab, jika mereka mengatakan hal tersebut, para pemeluk Kristen baru itu justru akan langsung dicoret dari daftar pencari suaka,” ujarnya.
Laporan dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), beberapa waktu lalu merilis data yang menyebutkan sekitar 350.000 migran telah melakukan perjalanan berbahaya untuk mencapai pantai Eropa sejak awal tahun ini.
Organisasi itu menyebutkan, lebih dari 2.600 migran tenggelam saat mencoba untuk menyeberangi laut Mediterania di periode yang sama.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Jerman telah mengumumkan untuk membiarkan pengungsi Suriah mencari suaka terlepas dari mana mereka memasuki Uni Eropa, menangguhkan aturan normal dan mempercepat aliran migran utara dan barat dari tepi blok.
Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan dukungannya untuk kuota penyebaran pengungsi, mengatakan dalam konferensi pers di Berlin, “Sistem suaka bersama Eropa tidak bisa hanya ada di atas kertas, tetapi juga harus ada dalam praktek, Saya mengatakannya karena sistem tersebut hanya menjabarkan standar minimum untuk menampung pengungsi dan tugas mendaftar pengungsi. ”
Jerman memiliki penduduk Muslim terbesar kedua di Eropa setelah Perancis, dan Islam berada di urutan ketiga di Jerman setelah Protestan dan Kristen Katolik. Ada sekitar 3,8 hingga 4,3 juta Muslim, yang membentuk sekitar 5 persen dari total 82 juta penduduk, menurut studi yang ditugaskan pemerintah. (T/P011/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas