Washington, MINA – Puluhan organisasi pembela Hak Asasi Manusia (HAM) Amerika Serikat – India mengecam tindakan pemerintah India untuk secara paksa memindahkan ratusan ribu Muslim dari rumah mereka di negara bagian Assam, timur laut India.
Mereka menyebut langkah itu sebagai upaya terang-terangan mengubah jutaan Muslim India menjadi non-Muslim. The Siasat Daily melaporkan, Kamis (7/10).
Pernyataan disampaikan oleh 17 Organisasi HAM dan Antaragama, termasuk Dewan Muslim Amerika-India (IAMC), Amnesty International USA dan Hindus for Human Rights.
Organisasi-organisasi tersebut merekomendasikan agar pemerintah Amerika Serikat menetapkan India sebagai “negara dengan perhatian khusus”.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Menurut Kantor Kebebasan Beragama Internasional Departemen Luar Negeri AS, “negara dengan perhatian khusus” adalah “negara yang terlibat dalam pelanggaran berat kebebasan beragama, termasuk penyangkalan terang-terangan atas hak untuk hidup, kebebasan atau keamanan orang.”
Aman Wadud, seorang pengacara pembela untuk beberapa korban National Register of Citizens (NRC) berbicara tentang ketakutan akan keadaan tanpa kewarganegaraan massal yang tumbuh di kalangan Muslim di wilayah tersebut.
“Verifikasi ulang ini bukan karena permintaan untuk mengecualikan migran ilegal yang masuk. Ini adalah tuntutan politik,” kata Wadud, yang pada 2020 bersaksi tentang tingkat diskriminasi anti-Muslim yang mengkhawatirkan di India.
Dalam beberapa tahun terakhir, politik agresif Undang-Undang Amendemen Kewarganegaraan (CAA-NRC) partai penguasa pemerintah BJP telah memperburuk perpecahan, kata Nadim Khan, salah satu pendiri kampanye United Against Hate dan sekretaris Asosiasi Perlindungan Hak Sipil di India.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Dia lebih lanjut menambahkan, BJP telah mengeksploitasi garis perbedaan etnis dan agama di Assam untuk keuntungan pemilihan, dan menjalankan kampanye kebencian terhadap Muslim, yang merupakan sepertiga dari populasi negara bagian.
Dewan Muslim Amerika-India (IAMC) mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk bekerja dengan para pembela hak asasi manusia di AS dan di India untuk melindungi pluralisme dan kebebasan beragama India bagi orang-orang dari semua agama. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia