Kuala Lumpur, MINA – Sejumlah Ormas Islam di Malaysia menyerukan kepada militer Mesir untuk berhenti melakukan aksi kekerasan yang terus-menerus dilakukan terhadap gerakan Ikhwan Muslimin (Ikhwanul Muslimin).
Seruan tersebut disampaikan dalam pernyataan bersama oleh Dewan Konsultasi Presiden Malaysia untuk Organisasi Islam Mohd Azmi Abdul Hamid, Ketua Aliansi Masjid Dunia dalam Pertahanan Al Aqsa Datuk Seri Ahmad Awang, Ketua Sekretaris Majelis Ulama Asi Datuk Wira Abdul Ghani Samsudin, demikian keterangan pers diterima MINA, Senin (3/8).
Pernyataan itu juga, menuntut militer Mesir menghentikan penindasan dan menjadikan anggota Ikhwan sebagai korban, karena penumpasan itu tidak akan melemahkan semangat mereka untuk memperjuangkan keadilan.
Pengadilan Mesir baru-baru ini, menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada wakil pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin Mahmoud Ezzat.
Baca Juga: Perusahaan Senjata Israel Dirikan Cabang Pertama di UEA
Juga menghukum tujuh anggota kelompok politik itu dengan hukuman penjara seumur hidup dan delapan lainnya lima tahun penjara.
Militer tampaknya melancarkan operasinya untuk menemukan anggota Ikhwan, dengan dalih membentuk sel teroris yang bertujuan menggulingkan pemerintah dan menyabotase perekonomian.
Sejak Kudeta militer yang menjatuhkan Presiden Mohamad Morsi yang kemudian meninggal dalam tahanan, muncul pelarangan gerakan Ikhwanul Muslimin. Pendukung utama Morsi adalah gerrakan ini.
Kemudian, gerakan tersebut mengalami penindasan yang luar biasa, Seperti, penyiksaan brutal serta pembunuhan dalam tahanan yang menargetkan anggota gerakan Ikhwan di bawah rezim.
Baca Juga: Iran Serukan Akhiri ‘Impunitas Kronis’ yang Diberikan kepada Israel
Ribuan pendukung gerakan tersebut, telah terbunuh dan lebih banyak lagi yang dipenjara tanpa bantuan perwakilan hukum. (R/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Gelar Latihan Militer Besar-besaran di Perbatasan Lebanon
Baca Juga: UNIFIL: Israel Lakukan Lebih dari 8.000 Pelanggaran di Lebanon
















Mina Indonesia
Mina Arabic