Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BESOK PAWAI UNTUK PALESTINA DIGELAR SERENTAK DI SEJUMLAH KOTA

Rana Setiawan - Kamis, 1 Oktober 2015 - 21:20 WIB

Kamis, 1 Oktober 2015 - 21:20 WIB

627 Views

Bentrokan baru meletus Senin pagi antara polisi Israel dan pemuda Palestina.(Foto: Inet)
Bentrokan baru meletus Senin pagi antara polisi <a href=

Israel dan pemuda Palestina.(Foto: Inet)" width="300" height="225" /> Bentrokan baru meletus Senin (28/9) pagi antara polisi Israel dan pemuda Palestina.(Foto: Inet)

Jakarta, 17 Dzulhijjah 1436/1 Oktober 2015 (MINA) – Sejumlah ormas Islam Indonesia akan mengadakan aksi damai serentak di sejumlah kota setelah shalat Jumat, 2 Oktober 2015, untuk memprotes serangan terbaru Israel terhadap Masjid Al-Aqsha, Kota Al-Quds, Palestina.

Ormas-ormas Islam yang mengkoordinir aksi damai itu di antaranya Aqsa Working Group (AWG) bersama dengan Forum Umat Islam (FUI), Front Pembela Islam (FPI), juga didukung lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C).

Ketua Umum AWG, Agus Sudarmaji, mengatakan aksi damai berupa “Gerak Jalan Cinta Masjid Al-Aqsha” akan dimulai dari Tugu Proklamasi Jakarta dan berakhir di Kedutaan Besar Palestina Jakarta.

Pada acara puncak Aksi damai yang diharapkan dihadiri sekitar 2.000 orang dari berbagai kalangan itu akan disampaikan orasi dari para tokoh ormas Islam dan penyerahan Pernyataan Sikap Dukungan Kemerdekaan Palestina dan Pembebasan Al-Aqsha yang diserahkan kepada Duta Besar Palestina Fariz N. Mehdawi.

Baca Juga: VNL Putra 2025: Ukraina Redam Kebangkitan Jepang dalam 5 Set Menegangkan

Aksi damai itu juga akan digelar di beberapa kota di seluruh Indonesia, seperti Lampung, Bandung, Pontianak, Samarinda, Kupang dan lainnya.

Agus mengatakan, aksi damai itu merupakan rangkaian dari kampanye global “Selamatkan Al-Quds” yang digelar serentak di sejumlah kota di negara ASEAN, dengan diproyeksikan sekitar 100.000 orang ikut berpartisipasi dalam kampanye global itu.

“Aqsa Working Group (AWG) bersama dengan FUI, FPI, MER-C, Majelis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM), Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM), Sekretariat Himpunan Ulama Rantau Asia (SHURA) mengkoordinir aksi Gerak Jalan Cinta Masjid Al-Aqsha serentak di seluruh ASEAN Jumat 2 Oktober 2015 pukul 14.00 waktu setempat,” kata Agus kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Kamis (1/10).

Ia mengharapkan masyarakat Muslim berpartisipasi dalam aksi damai itu untuk memberikan tekanan pada Rezim Zionis guna menghentikan segala bentuk pelanggran termasuk serangan terus menerus yang dilakukan di Masjid Al-Aqsha.

Baca Juga: Erupsi Ganda Gunung Semeru, Warga Diimbau Jauhi Besuk Kobokan

“Kaum muslimin yang peduli atas nasib Al-Aqsha yang saat ini terus diserang Zionis Israel diharapkan hadir menunjukkan dukungan sepenuhnya dalam pembelaan kiblat pertama bagi umat Islam ini. Bagi yang akan hadir diharapkan memakai pakaian atasan Putih dan bawahan Gelap. Semoga Allah menolong kita untuk membela dan membebaskan Al-Aqsha, Allahu Akbar,” ujar Agus.

Aqsa Working Group (AWG) adalah suatu lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsha.

Lembaga hasil dari Al-Aqsha International Conference yang diselenggarakan di Wisma Antara Jakarta pada 20 sya’ban 1429/21 Agustus 2008 yang dihadiri lebih dari 71 komponen dari berbagai unsur pimpinan organisasi massa Islam, unsur perwakilan dari kedutaan besar sejumlah negara muslim, unsur pimpinan lembaga pendidikan umum maupun pendidikan Islam, unsur pimpinan lembaga da’wah Islam, unsur pimpinan media massa Islam dan sejumlah individu atau perwakilan organisasi yang berpihak kepada perjuangan Islam, terutama pembebasan Masjid Al-Aqsha menghasilkan “Deklarasi Jakarta Untuk Pembebasan Masjid Al-Aqsha.”

Selain di Indonesia, sejumlah ormas Islam Malaysia yang tergabung dalam Majelis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) juga akan mengadakan aksi damai di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kuala Lumpur setelah Shalat Jumat, 2 Oktober 2015.

Baca Juga: Mengenang Tragedi Titanic, Refleksi Kemanusiaan dalam Cahaya Iman

Sejak 24 Agustus lalu, Otoritas Pendudukan Israel telah melancarkan kebijakan membagi Masjid Al-Aqsha secara tempat dan waktu bagi umat Islam dan Yahudi, dengan menutup semua gerbang menuju Al-Aqsha setiap harinya pada pukul 7:30-11:30 waktu setempat.

Pada waktu tersebut, anak-anak, Muslimah, dan pelajar Palestina tidak diizinkan masuk lingkungan Masjid Al-Aqsha, sementara para ekstrimis yahudi diizinkan menyerbu Masjid di bawah perlindungan tentara Israel.

Pada 8 September 2015, Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya’alon, mengumumkan, memboikot dua kelompok Muslim Palestina yang aktif melakukan kegiataan pembelaan di kompleks Masjid Al-Aqsha.

Kelompok Palestina Murabitatdan Murabitun yang selalu berkumpul di kompleks Masjid Al-Aqsha untuk memprotes apa yang mereka anggap semakin meningkatnya kontrol Israel atas tempat tersuci ketiga bagi umat Islam itu, di tengah gencarnya kunjungan provokatif kelompok pemukim ilegal Yahudi di bawah penjagaan pasukan bersenjata.

Baca Juga: Militer Israel Akui Serangan ke RS Al-Ahli di Gaza, Hancurkan Ruang Bedah dan ICU

Pada Ahad (13/9), saat perayaan Tahun Baru Yahudi, ratusan ekstrimis Yahudi menyerbu Al-Aqsha di bawah pengawalan ketat tentara Israel. Bentrokan pun pecah saat pasukan keamanan Israel dengan kekuatan besar menangkap dan menyerang jamaah Muslim Palestina yang berada di dalam Masjid Al-Aqsha. Bentrokan dan keadaan tegang di Al-Quds terjadi selama empat hari berturut-turut.

Israel merebut Al-Quds Timur, di mana Masjid Al-Aqsha berada, dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui masyarakat internasional.(L/R05/R02)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Pemerintahan Trump Lakukan PHK Massal di Departemen Pendidikan AS

Rekomendasi untuk Anda