Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otopsi 15 Petugas Medis yang Dibunuh Israel, Ada Luka Tembak di Kepala dan Dada

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - 24 detik yang lalu

24 detik yang lalu

0 Views

Jenazah delapan paramedis personel PRCS yang syahid ditembaki oleh pasukan Israel di Rafah, Gaza Selatan. (Foto: PRCS / X)

Gaza, MINA – Dokter yang melakukan otopsi terhadap 15 petugas medis dan petugas penyelamat yang sengaja dibunuh oleh pasukan Israel pada Maret lalu mengungkapkan bahwa sebagian besar korban menderita luka tembak di kepala dan dada, beserta luka yang disebabkan oleh bahan peledak.

Dilansir dari Al Mayadeen, Kamis (17/4) Pembunuhan tersebut memicu kecaman luas setelah terungkap bahwa pasukan pendudukan Israel menembaki paramedis dari Bulan Sabit Merah Palestina, Pertahanan Sipil, dan tim yang berafiliasi dengan PBB, saat mereka sedang melakukan misi penyelamatan di Gaza Selatan.

Para korban dan kendaraan mereka kemudian ditemukan terkubur di kuburan massal berpasir oleh pasukan Israel. Setelah menggali jenazah tersebut, PBB menyatakan bahwa para pekerja tersebut tampaknya telah “dieksekusi satu per satu.”

Peluru peledak merobek tubuh korban, kata gaza/">ahli patologi Gaza.

Baca Juga: Hamas Bersikeras Setiap Resolusi Gaza Harus Komprehensif

Dr. Ahmed Dhair, ahli patologi forensik yang berbasis di Gaza, yang memeriksa 14 dari 15 mayat, mengatakan, “Kami menemukan luka sayatan, luka tusuk akibat peluru, dan cedera yang disebabkan oleh bahan peledak—kebanyakan di dada, perut, punggung, dan kepala.”

Ia menambahkan bahwa peluru peledak atau peluru “kupu-kupu” yang dirancang untuk menghancurkan bagian dalam tubuh, juga digunakan.

“Dalam satu kasus, peluru meledak di dada, dan pecahannya berserakan di dalam tubuh. Dalam kasus lain, pecahan peluru ditemukan tertanam di punggung korban,” kata Dhair.

Israel telah mengakui pembunuhan tersebut, setelah awalnya mengeklaim kendaraan tersebut berperilaku “mencurigakan” tanpa lampu, versi yang kemudian dibantah oleh bukti.

Baca Juga: Genosida Israel di Gaza: 51.065 Syahid Hingga 17 April 2025

Israel selanjutnya mengeklaim—tanpa menunjukkan bukti publik—bahwa enam dari korban yang tidak bersenjata adalah anggota Hamas, klaim yang kemudian dibantah oleh Bulan Sabit Merah Palestina.

Pengungkapan ini diharapkan dapat memicu tuntutan yang semakin besar kepada Israel, untuk memberikan penjelasan yang transparan tentang apa yang oleh kelompok hak asasi manusia digambarkan sebagai kemungkinan kejahatan perang. Israel sendiri mengatakan bahwa kasus tersebut masih dalam penyelidikan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Militer Israel Akui Serang Wilayah Sendiri di Dekat Gaza

Rekomendasi untuk Anda