Gaza, MINA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Gaza telah menyatakan Jalur Gaza sebagai wilayah yang dilanda epidemi polio (poliomielitis), akibat agresi Israel selama 10 bulan di wilayah yang terblokade tersebut.
Otoritas kesehatan menjelaskan, pengumuman tersebut muncul sebagai akibat dari tindakan Zionis Israel yang menghilangkan sumber air warga Palestina, merusak infrastruktur sanitasi, menumpuk ribuan ton sampah, menciptakan kerawanan pangan, dan membuat penduduk terlantar berdesakan di daerah relokasi yang dipaksakan, Al Mayadeen melaporkan, Senin (29/7).
Selain itu, Kemenkes menemukan virus “CVPV2”, varian virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian pada anak-anak dalam air limbah di wilayah Khan Younis dan Jalur Gaza Tengah.
Kemenkes mengatakan, situasi tersebut tidak hanya mengancam penduduk Jalur Gaza, tetapi juga negara-negara tetangga.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Kementerian tersebut juga mengatakan bahwa epidemi itu merupakan kemunduran bagi program pemberantasan polio global, karena sebelumnya penyakit tersebut telah berhasil diberantas di Palestina.
Otoritas kesehatan di Gaza memperingatkan bahwa program pengendalian epidemi yang diluncurkan dalam kemitraan dengan organisasi internasional, terutama Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), “tidak akan cukup kecuali ada intervensi segera untuk mengakhiri agresi [Israel] .” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza