Bethlehem, 10 Dzulqa’dah 1435/5 September 2014 (MINA) – Wakil kepala pengendalian air Gaza, Ribhi al-Sheikh mengatakan, otoritas Palestina berencana melaksanakan tiga tahap untuk mengatasi krisis air di Gaza setelah 51 hari serangan penjajah Israel yang menyebabkan hancurnya perusahaan air Gaza.
Tahap pertama, pihaknya akan menyediakan air bersih kepada warga Gaza melalui bantuan lembaga-lembaga kemanusiaan yang akan memasuki kota itu dalam waktu enam bulan seiring genjatan senjata yang telah dilakukan.
Tahap kedua, dalam jangka waktu saru tahun, pihaknya akan merekonstruksi seluruh saluran air di kota itu. Namun hal ini sangat tergantung pada ketersediaan bahan-bahan material di Gaza. “ Jika bahan-bahan tersedia, kami siap melaksanakan program ini,” katanya.
Tahap ketiga, pihaknya akan menerapkan teknologi pengolahan air dengan menanam banyak tanaman di Gaza. Program tersebut diperkirakan menelan biaya 800 juta dolar. Ma’an melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Pejuang Palestina Tegaskan Komitmen Perjanjian Gencatan Senjata di Gaza
Al-Sheikh mengatakan, Uni Eropa, Bank Islam, dan Bank Dunia menyatakan siap mendukung program pembangunan kembali perusahaan air dengan penyediakan anggarannya untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyat Gaza.
Akibat 51 hari serangan Zionis Israel, Gaza mengalami kerugian sedikitnya 34 juta dolar akibat saluran air yang rusak dan perusahaan pengolahan air yang hancur.
Kementerian Kesehatan Gaza juga mengatakan penyakit gatal-gatal mulai menjangkiti warga Gaza yang hingga kini masih hidup di daerah-daerah pengungsian akibat krisis air. Mereka belum kembali ke tempat semula karena selain ada yang rumahnya sudah hancur, mereka juga tidak mendapatkan air bersih.
Sementara itu, Delegasi dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada Kamis (4/9) , masuk ke Jalur Gaza Palestina melalui perbatasan Rafah Mesir untuk kunjungan selama empat hari.
Baca Juga: Puluhan Truk Bantuan Mulai Masuk Gaza
Kunjungan itu bertujuan untuk mengetahui dampak sosial kemanusiaan rakyat Palestina di Jalur Gaza setelah agresi Israel selama 51 hari.
Delegasi OKI juga disertai perwakilan Sekretariat Jenderal Organisasi Islamic Solidarity Fund dan Bank Pembangunan Islam, selama kunjungan itu membahas cara untuk memberikan dukungan bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza.(T/P005/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Gencatan Senjata Dimulai, 90 Tahanan Palestina Bebas