Istanbul, 18 Sya’ban 1437/25 Mei 2016 (MINA) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan dalam sebuah pidato pada Selasa pagi (24/5) bahwa Otoritas Palestina (PA) siap menjadi tuan rumah bagi ribuan pengungsi yang terlantar akibat kekerasan di Suriah dan di seluruh wilayah.
Namun Abbas mengatakan, itu bisa dilakukan jika tidak ada pendudukan Israel di wilayah Palestina.
Dalam pidato pada KTT Kemanusiaan Dunia di Istanbul, Abbas mengatakan bahwa organisasi pemerintah dan non-pemerintah Palestina telah mengambil bagian dalam bantuan kemanusiaan internasional dengan mengirim delegasi ke negara-negara yang terkena bencana alam, meskipun pendudukan dan kelangkaan sumber daya terjadi di wilayah Palestina .
“Kami telah mengirimkan beberapa inisiatif dan telah mendukung upaya internasional mengembangkan solusi damai untuk menjaga masyarakat di wilayah ini agar tetap aman, bersatu dan menghindari terobosan dari konflik agama dan sektarian,” katan Abbas seperti dilaporkan Ma’an News Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Abbas juga menyeru masyarakat internasional untuk terus mendukung UNRWA, badan PBB yang bertanggung jawab memberikan bantuan untuk pengungsi Palestina dalam misi kemanusiaan dan perkembangannya.
Mengenai situasi kemanusiaan di Palestina, Abbas menyatakan bahwa rakyat Palestina tidak akan menerima melanjutkan hidup di bawah pendudukan yang membenci kebebasan, kemanusiaan, martabat, dan hak-hak dasar mereka.
Sehari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali penolakannya terhadap inisiatif dari Perancis, Presiden Palestina menegaskan bahwa Otoritas Palestina akan terus mendukung Inisiatif Perancis untuk mengatur pertemuan puncak perdamaian internasional guna mengatasi konflik Palestina-Israel.
KTT Kemanusiaan Dunia pertama dimulai di Istanbul sejak Senin (23/5), di mana para pemimpin dunia berkomitmen menanggapi pernyataan Sekjen PBB, Ban Ki-moon, bahwa saat ini terjadi situasi kemanusiaan global terburuk sejak Perang Dunia II.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
KTT ini berlangsung saat perang saudara di Suriah sudah memasuki tahun keenam. Eropa sedang menghadapi krisis pengungsi terburuk sejak Perang Dunia II dan kesenjangan sosial global telah mencapai puncak di tengah peningkatan jumlah penduduk.
KTT itu dihadiri oleh 125 dari 193 negara anggota PBB, di antaranya 50 kepala pemerintahan akan mengumumkan beberapa komitmen untuk mengurangi bencana kemanusiaan. (T/P005/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan