Moscow, MINA – Sebuah pabrik uranium Electrochemical Combine di Ural, Rusia pada Jumat (14/7) malam meledak, menyebabkan seorang tewas dan 100 lainnya luka-luka.
Dugaan sementara ledakan tersebut akibat depresurisasi di sebuah silider berisi uranium heksafluorida yang sudah habis. Al-Jazeera melaporkan.
Uranium heksafluorida adalah bahan kimia yang digunakan dalam proses pemurnian uranium.
Pabrik uranium itu diproyeksikan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat, sebuah silinder dengan uranium heksafluorida yang sudah habis mengalami penurunan tekanan di sebuah bengkel di Ural Electrochemical Combine di Novouralsk,” tulis pernyataan Rosatom, induk perusahaan Ural Electrochemical Combine.
Rosatom mengungkapkan bahwa level radiasi di lokasi kejadian dan area sekitarnya masih terpantau normal usai insiden terjadi.
“Saat ini lokasi sedang dibersihkan. Selebihnya beroperasi secara normal,” kata perusahaan itu. (R/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia