Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakar Astronomi: Umat Islam Perlu Mempelajari Ilmu Falak

Rendi Setiawan - Jumat, 19 November 2021 - 14:16 WIB

Jumat, 19 November 2021 - 14:16 WIB

29 Views

Jakarta, MINA – Pakar Astronomi dari Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya mengatakan, umat Islam perlu mempelajari ilmu falak. Sebab, ilmu falak memiliki banyak manfaat, seperti penentuan awal tahun baru Islam, awal puasa Ramadan, hingga Idulfitri.

“Melalui ilmu falak ini kita bisa menentukan penanggalan Hijriah, juga menentukan awal puasa Ramadan dan Idulfitri,” kata Cecep pada kegiatan Kaderisasi Tenaga Hisab dan Rukyat Nasional yang digelar Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Rabu (16/11).

Cecep menjelaskan, penanggalan kalender Hijriah ditentukan melalui lamanya bulan mengelilingi bumi. Sementara dalam penanggalan kalender Masehi sering dinyatakan dengan peredaran semu matahari. Padahal, menurutnya, penanggalan kalender Masehi lebih banyak terkena imbas dari keputusan penguasa di masa lalu.

Karena itulah, Cecep berpendapat, kalender Hijriah adalah kalender paling akurat untuk dijadikan rujukan dalam penentuan awal bulan daripada tipe-tipe kalender lain, termasuk kalender Masehi. Ia menegaskan, kalender Hijriah benar-benar disesuaikan dengan keadaan alam, yaitu peredaran bulan melalui hisab dan rukyat.

Baca Juga: MAN 2 Kota Pekalongan Didorong Perkuat Jurusan Keagamaan

“Kita sebagai umat Islam dalam beribadah selalu mengikuti tanda-tanda alam yang sebenarnya. Saya sering mengatakan dalam beberapa kesempatan dan forum bahwa ibadahnya orang Islam itu selalu mengikuti observasi astronomis, ayat-ayat kauniyah. Karena inilah, maka menjadi perlu bagi umat Islam untuk belajar ilmu falak,” tutur Cecep.

Meski demikian, Cecep tidak melarang umat Islam untuk menggunakan kalender Masehi. Baginya, baik kalender Hijriah maupun kalender Masehi bisa digunakan sebagai sumber referensi dalam kehidupan sehari-hari. “Tapi kita juga jangan alergi untuk menggunakan kalender Masehi,” kata Cecep. (L/R2/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Peristiwa Alam yang Disebutkan dalam Al-Qur’an Jadi Acuan Relawan Kebencanaan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia