Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakar Sejarah: Palestina Masih Punya Harapan

Ali Farkhan Tsani Editor : Zaenal Muttaqin - Rabu, 18 September 2024 - 05:31 WIB

Rabu, 18 September 2024 - 05:31 WIB

39 Views

Ilustrasi: Demonstrasi kecam serangan Zionis ke Jalur Gaza. (Quds Press)

London, MINA – Dr. Sayid Marcos Tenorio, seorang sejarawan mengatakan, warga Palestina masih mempunyai harapan, meskipun infrastruktur telah hancur dan lebih dari 186.000 warga Palestina terbunuh, dengan mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.

“Rakyat Palestina terus menunjukkan kesabaran, ketahanan, patriotisme, dan keterikatan pada tanah air mereka dan dukungan tanpa syarat untuk perlawanan mereka,” lanjutnya, seperti disebutkan Middle East Monitor (MEMO), Selasa (17/9).

Sementara di pihak Israel, ada keputusasaan yang ditandai dengan migrasi keluar Israel sekitar satu juta pemukim ekstremis dari wilayah Palestina yang diduduki, lanjutnya.

Menurut spesialis hubungan internasional tersebut, Israel berperilaku seolah-olah telah kalah perang, di medan perang Gaza, Tepi Barat yang diduduki, dan seluruh Palestina yang bersejarah.

Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza

Israel terjebak dalam rawa-rawa mengerikan di Gaza dan berdarah-darah, dalam situasi di mana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersikeras memperpanjang perang untuk mempertahankan posisi politiknya dan menunda persidangan korupsinya, imbuhnya.

Ketegangan Israel, lanjutnya, semakin bertambah dengan adanya serangan oleh Angkatan Bersenjata Yaman, menggunakan rudal balistik hipersonik yang menghantam Tel Aviv, yang mengungkap kelemahan Israel di semua tingkatan.

Rudal tersebut menempuh jarak 2.040 kilometer dalam 11,5 menit tanpa mampu dicegat.

Belum lagi serangan roket-roket dari gerakan Hezbollah Lebanon, yang semakin intensif menggempur kota-kota di wilayah pendudukan Israel. []

Baca Juga: Ikut Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda