Islamabad, MINA – Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi mengumumkan pembukaan kembali jalan-jalan di Ibu Kota Islamabad setelah penutupan (lockdown) selama empat hari berakhir, demikian dilaporkan Al-Jazeera, Rabu (27/11).
Sebelumnya, ribuan pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan melakukan unjuk rasa menuntut pembebasan Imran Khan yang saat ini masih mendekam di penjara.
Kericuhan yang diakibatkan oleh bentrokan antara pendukung Imran Khan dan petugas keamanan membuat otoritas setempat memberlakukan lockdown jalan-jalan di Islamabad.
Kepala Menteri Khyber Pakhtunkhwa Ali Amin Gandapur, sekutu utama Khan, mengklaim banyak demonstran pendukung Imran Khan ditembak dan sekitar seribuan orang ditangkap dalam tindakan keras tersebut.
Baca Juga: Turkiye Siap Berkontribusi Hentikan Pembantaian di Gaza
Dalam pernyataan terpisah, Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) milik Khan juga melaporkan delapan kematian, tetapi pemerintah membantah klaim tersebut.
Polisi menyatakan mereka menggunakan cara yang tidak mematikan dan menangkap hampir seribuan demonstran.
Protes tersebut diorganisir oleh PTI, menuntut pembebasan Khan dari penjara, tempat ia ditahan sejak Agustus 2023 atas lebih dari 150 tuduhan yang ia klaim bermotif politik.
Para pengunjuk rasa, yang dipimpin oleh istri Khan, Bushra Bibi, melanggar keamanan di dekat Zona Merah Islamabad, yang menyebabkan bentrokan hebat yang menewaskan beberapa orang, termasuk empat tentara.
Baca Juga: Rusia Kuasai Pusat Kota Kurakhovo, Garis Depan Ukraina
Selasa malam, militer mengamankan D-Chowk, lokasi protes utama. PTI mengumumkan penangguhan sementara demonstrasi dan berencana untuk menyusun strategi tindakan lebih lanjut.
Pihak berwenang telah menangkap lebih dari 4.000 pendukung PTI dan menangguhkan sementara layanan seluler dan internet, yang kini telah dipulihkan.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jaksa ICC Ajukan Surat Perintah Penangkapan Kepala Junta Myanmar