Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PAKISTAN TANGKAP 12 ANGGOTA TALIBAN YANG SERANG SEKOLAH

Rudi Hendrik - Kamis, 12 Februari 2015 - 23:41 WIB

Kamis, 12 Februari 2015 - 23:41 WIB

734 Views

Demonstrasi solidaritas di Lahore (21/12) untuk korban pembantaian ratusan pelajar di sekolah Peshawar pada 16 Desember 2014. (Foto: Arif Ali/AFP PHOTO)

TALIBAN-300x181.jpg" alt="Demonstrasi solidaritas di Lahore (21/12) untuk korban pembantaian ratusan pelajar di sekolah Peshawar pada 16 Desember 2014. (Foto: Arif Ali/AFP PHOTO)" width="300" height="181" /> Demonstrasi solidaritas di Lahore (21/12) untuk korban pembantaian ratusan pelajar di sekolah Peshawar pada 16 Desember 2014. (Foto: Arif Ali/AFP PHOTO)

Islamabad, 22 Rabi’ul Akhir 1436/12 Februari 2015 (MINA) – Juru bicara militer Pakistan mengatakan, 12 anggota Taliban lokal yang terlibat dalam serangan mematikan terhadap sekolah di Peshawar akhir tahun lalu telah ditangkap.

Mayor Jenderal Asim Saleem Bajwa mengatakan kepada media, Kamis (12/2), mereka bekerjasama dengan negara tetangga Afghanistan, Arab News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Sekelompok anggota Tehrik-e-Taliban membantai 150 anak-anak dan guru pada serangan 16 Desember terhadap sebuah sekolah yang dikelola militer di kota Peshawar, namun secara resmi Taliban berlepas diri dan mengecam tindakan pembantaian itu.

Taliban adalah payung besar bagi puluhan kelompok pejuang lokal yang bertekad menggulingkan pemerintah Pakistan dan menggantinya dengan pemerintahan berhukum Islam.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

Serangan itu membuat otoritas pemerintah di Peshawar memberikan izin bagi guru sekolah membawa senjata api tersembunyi.

Menteri Pendidikan Tinggi di provinsi Khyber Paktunkhwa yang berbasis di Peshawar, Mushtuq Ghani, mengatakan kabinet mendukung mempersenjatai guru, mengingat kenyataannya 65.000 polisi di kawasan itu terlalu sedikit untuk memberikan garis pertahanan pertama bagi 50.000 sekolah.

Guru perlu menyediakan sendiri senjata apinya yang berlisensi resmi, yang sudah banyak dimiliki untuk mempertahankan rumah mereka. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Internasional
Internasional
Indonesia
Dunia Islam
Indonesia